in

Lansia Produktif, Indikator Keberhasilan Pembangunan Kesehatan

Peserta lomba senam lansia gelaran Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dalam rangka memeringati Hari Lanjut Usia ke-26, berkompetisi penuh semangat. Foto: rie

DEMAK (Jatengdaily.com) – Menjadi tua memang kepastian, tetapi menjadi berdaya guna di usia senja adalah pilihan yang terbaik. Maka panjang usia adalah anugerah terindah yang harus disyukuri, terlebih ketika masih bisa berikan manfaat bagi sesama.

Saat membuka ‘Lomba Senam Lansia’ dalam rangka memeringati Hari Lanjut Usia ke-26, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah menyampaikan, menjadi tua bukanlah sesuatu yang harus takuti. Karena sebagai usia, menua merupakan anugerah Allah SWT.

“Maka apresiasi saya aturkan Bapak/Ibu para senior dan pinisepuh. Sebab di saat lanjut usia masih diberi kesehatan dan semangat luar biasa. Yang lansia saja semangat dan masih produktif, apalagi kami para penerus harusnya bisa lebih baik lagi membangun Kabupaten Demak,” kata bupati, Rabu (15/6/2022).

Mengenai lansia produktif, tidak harus diwujudkan dengan berkerja fisik. Cukup dengan aktif berkegiatan di organisasi sosial kemasyarakatan, olahraga sesuai kemampuan, bahkan juga ‘momong cucu’ dan menjadi panutan dalam keluarga.

“Termasuk memberikan sumbang sih pemikiran, untuk membangun Demak lebih sejahtera dan bermartabat. Masukan dari para senior warga lansia masih tetap diperlukan. Terlebih dengan pengalaman yang dimiliki, Insya’Allah bisa lebih membawa Kota Wali semakin maju berprestasi,” lanjut bupati.

Turut hadir mendampingi bupati Pj Sekda H Eko Pringgolaksito. Di samping Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak H Kurniawan Ariefendi, serta Kabid Kesmas Hj Sri Pudji Astutik.

Di sisi lain, Kurniawan Ariefendi menambahkan, salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah meningkatnya usia harapan hidup masyarakat. Sehingga hal itu berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut di masa mendatang.

“Data BPS menunjukan proyeksi jumlah penduduk lansia di Indonesia hin 2021 sebanyak 29,3 juta jiwa dan terus akan meningkat menjadi 48,2 juta jiwa pada 2045. Sehingga membuat piramida penduduk semakin menunjukkan struktur populasi menua. Bonus demografi tersebut tentunya menjadi tantangan, terlebih melihat kondisi kesehatan lansia saat ini,” ujarnya.

Upaya pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lansia melalui kegiatan promotif preventif menjadi utama untuk menjadikan lansia yang Sehat Mandiri Aktif dan Produktif (SMART) di samping upaya kuratif dan rehabilitatif. Dengan mengusung tema nasional ‘Lansia Sehat, Indonesia Kuat’ dan subtema bidang kesehatan ‘Lansia Sehat, Lansia Berdaya, Indonesia Maju’ diharapkan dapat meningkatkan komitmen mempererat kerjasama seluruh elemen bangsa dalam meningkatkan upaya kesehatan lansia.

Sri Pudji Astutik menambahkan, Lomba Senam Lansia’ diikuti 189 lansia perwakilan 27 puskesmas. Selain itu turut hadir memberikan semangat 100 orang perwakilan organisasi lansia, yakni Juang Kencana, IPPK and PWRI.

Di samping lomba senam, diberikan pula layanan pemeriksaan kesehatan gratis dan vaksinasi lanjutan pencegahan covid-19. Terlebih seperti diketahui saat ini telah terdeteksi varian omicron baru BA.4 dan BA.5.

“Sehingga selain melanjutkan program vaksinasi yang telah mencapai 90 persen untuk dosis 1, 78 persen dosis 2 dan 22 persen untuk dosis 3 kategori umum, serta 80 persen (dosis 1), 64 persen (dosis 2) dan 26 persen (booster) kategori lansia, masyarakat juga diimbau tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes), utamanya saat berada di kerumunan,” tandas bupati. rie-yds

Written by Jatengdaily.com

Cegah Fatalitas Kecelakaan, Polri Imbau Pengendara Motor Tak Pakai Sandal Jepit

Utamakan Kualitas dan Kepercayaan, Bening’s Clinic Siap Manjakan Pelanggan di Semarang