Libur Nataru 8,7 Juta Orang Bergeser ke Jateng, Disiapkan 17.613 Personel Pengamanan

22polda

Sebanyak 17.613 personel gabungan dikerahkan untuk amankan Nataru di Jateng. Foto: adri

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Jajaran Polda Jateng mengantisipasi pengamanan Natal danTahun Baru (Nataru) 2023. Di antaranya melakukan deteksi dini supaya aksi teror yang terjadi di Astanaanyar Jawa Barat tidak terjadi di Jateng.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta agar masyarakat tidak khawatir terkait ancaman teror selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

“Kita memerintahkan jajaran untuk memperkuat deteksi dini sehingga kejadian seperti di Astana Anyar Jawa Barat tidak terulang,” kata Ahmad Luthfi di Semarang, Kamis (22/12/2022).

Menurut Kapolda, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Langkah-langkah juga sudah dilakukan. Polda Jateng menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat yang melaksanakan mudik, merayakan natal maupun libur tahun baru. “Kita menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

Sejumlah 17.613 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan selama liburan, Natal dan pergantian tahun baru (Nataru). Sejumlah pos juga sudah disiapkan, terdiri dari 12 pos terpadu, 52 pos pelayanan dan 219 pos pengamanan.

“Jadi 17 ribu personel terdiri dari anggota Polda Jateng sebanyak 11.298 orang, unsur TNI 1.245 personil dan instansi terkait 5.070 personil. Semua personel nanti kita geser di seluruh Pospam yang jumlahnya hampir 283 pos, (terdiri) pospam posyan dan pos terpadu,” ujarnya.

Selain itu, Luthfi juga memprediksi sebanyak 8,7 juta orang bakal bergeser ke wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

“Direktorat Lalu lintas kita sudah koordinasi dengan direktorat lain lainnya atau nanti kita siapkan contraflow, kalau perlu one way dan sebagainya. Itu cara bertindak terakhir manakala terjadi trouble spot maupun black spot,” tegasnya

Pihaknya juga telah membentuk tim urai dari berbagai kesatuan, mulai Direktorat Lalulintas, Sabhara, hingga Brimob. Tim urai akan bergerak dengan menggunakan kendaraan roda dua untuk melakukan penanganan situasi secara cepat dan tuntas

“Jadi kita lebih efektif menggunakan roda dua. Termasuk Striking Force Brimob pun pakai kendaraan roda dua. Itu bagian dari tim urai. Jadi untuk jaminan keamanan tidak hanya untuk menciptakan efek deterren kepada pelaku kejahatan, tetapi kita juga fungsikan untuk mengurai jalur,” tandasnya. adri-yds