29METRIANA JOVANIKA

Oleh: Metriana Jovanika, SST
Statistisi Ahli di BPS Kota Semarang

PEMULIHAN ekonomi Jawa Tengah pascapandemi COVID-19 mulai terlihat pada akhir tahun lalu. Pada rilis tanggal 9 Mei 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah Triwulan I Tahun 2022 tumbuh sebesar 5,16 persen (y-o-y). Pertumbuhan ekonomi dengan capaian lebih dari 5 persen pada Triwulan I Tahun 2022 sejalan dengan telah pulihnya ekonomi masyarakat.

Tingginya angka pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I Tahun 2022 ini selain karena pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu efek basis rendah tahun lalu (low base effect), dimana pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah terkontraksi sebesar -0,55 persen (y-o-y) pada Triwulan I Tahun 2021. Artinya kinerja ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan I Tahun 2022 tumbuh menguat.

Dari sisi produksi, hampir semua lapangan usaha tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 51,13 persen (y-o-y). Kemudian disusul oleh lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh sebesar 19,36 persen (y-o-y). Sementara itu, lapangan usaha Industri Pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi dengan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,51 persen dari total pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi LNPRT, Ekspor dan Impor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan positif. Sementara komponen pengeluaran lainnya masih terkontraksi. Selain itu, secara triwulanan ekonomi Jawa Tengah Triwulan I Tahun 2022 juga tumbuh positif sebesar 1,75 persen (q-to-q) jika dibandingkan dengan Triwulan IV Tahun 2021.

Sementara besaran Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada Triwulan I tahun 2022 mencapai Rp 375.951,52 miliar dan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 257.706,70 miliar.

Tingginya Mobilitas Masyarakat
Sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan perbaikan. Salah satunya terlihat dari mobilitas masyarakat yang semakin meningkat. Bahkan pada Triwulan I Tahun 2022 mobilitas masyarakat hampir mencapai kondisi normal. Hal tersebut ditunjukkan oleh tingginya pertumbuhan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yaitu sebesar 36,99 persen (q-to-q), yang merupakan pertumbuhan tertinggi lapangan usaha secara triwulanan.

Artinya mobilitas masyarakat menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi, konsumsi dan investasi. Aktivitas ekonomi akan semakin menguat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.

Bangkitnya Ekonomi
Faktor mobilitas masyarakat dan konsumsi masyarakat yang melonjak akan menjadi motor penggerak dalam proses penguatan ekonomi. Prospek pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II Tahun 2022 akan semakin cerah dibandingkan sebelumnya, jika diiringi dengan pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat pasca terjadinya pandemi.

Terlebih lagi dengan adanya momentum Hari Raya Idul Fitri pada Triwulan II Tahun 2022, tentunya lebih meningkatkan konsumsi masyarakat. Potensi konsumsi masyarakat yang terus meningkat akan menjadi pendorong bangkitnya perekonomian Jawa Tengah. Selain itu, mobilitas masyarakat saat lebaran juga semakin meningkat dan menjadi salah satu faktor penggerak utama ekonomi Jawa Tengah.

Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah sebaiknya memilih strategi guna menjaga daya beli masyarakat agar tetap tinggi. Sehingga ekonomi Jawa Tengah dapat kembali bangkit dan semakin meningkat pada Triwulan II Tahun 2022. Jatengdaily.com-yds