Outlook Ekonomi Jawa Tengah 2022

5 Min Read

Oleh: Laeli Sugiyono
Statistisi Ahli Madya pada BPS Provinsi Jawa Tengah

DISKUSI tentang outlook (prospek, proyeksi, harapan dan kegiatan) Perekonomian Indonesia tahun 2022 telah dilakukan oleh lembaga internasional dan domestik. Dari hasil outlook beberapa lembaga tersebut menunjukkan ada harapan yang membaik (optimisme) terhadap Perekonomian Indonesia pada tahun 2022. Bagamana dengan outlook perekonomian Jawa Tengah tahun 2022 menjadi topik dalam gagasan utama dalam artikel ini.

Harus diakui bahwa kondisi perekonomian Jawa Tengah tahun 2022 sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian tahun 2021 yang terdampak Pandemi Covid-19. Meskipun masih terdampak Pandemi Covid-19 pada awalnya dimana prtumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan I 2021 mengalami konstraksi sebesar -0,87% akan tetapi kondisinya lebih baik dibandingkan Triwulan II-IV tahun 2020 yang terkontraksi lebih dalam pada kisaran -3 hingga -5 persen (y on y).

Bahkan kemudian di triwulan II-IV tahun 2021 sudah menunjukkan adanya rebound, perbaikan dan pemulihan ekonomi. Hal tersebut didasarkan bahwa perekonomian Jawa Tengah yang telah mengalami pertumbuhan positiif selama tiga triwulan berturur-turut. selama tahun 2021, dengan besaran mencapai 5,56% pada triwulan II, sedikit melambat menjadi 2,56% pada triwulan III dan kemudian naik lagi menjadi 5,42% pada triwulan IV.

Kunci Pemulihan Ekonomi
Salah satu faktor kunci keberhasilan pemulihan ekonomi secara nasional yang berimbas pada Jawa Tengah karena penurunan kasus varian delta pada pertengahan Agustus hingga akhir September 2021,” ujar Febrio, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Ekonomi Republik Indonesia pada Jumat (5/11/2021) dalam berita media Bisnis.com.

Keberhasilan tersebut juga dipengaruhi dari sisi produksi,karena lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,16 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, karena komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan yang tinggi sebesar 15,23 persen, selama triwulan IV 2021.

Hal tersebut diikuti oleh realisasi investasi yang dalam kontekstual Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dikenal sebagai pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh sebesar 7,12 persen. Sedangkan komponen pengeluaran rumah tangga yang selama ini tertahan akibat pandemik juga sdh mulai tumbuh meskipun masih relatif kecil sebesar 2,91 persen secara year on year (yoy) pada triwulan IV 2021.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Sektor Jasa Keuangan di Jawa Tengah terus berjalan. Hingga 15 Januari 2021, restrukturisasi kredit perbankan telah mencapai Rp 61,34 triliun dari 1,23 juta rekening. Untuk perusahaan pembiayaan, tercatat restrukturisasi mencapai Rp16,67 triliun dari 512.970 debitur. “Penyaluran Penempatan Uang Negara pada bank umum milik pemerintah dan Bank Jateng telah mencapai Rp42,63 triliun kepada 912.172 rekening.” (https://semarang.bisnis.com).

Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2021 ini Pemerintah baik Pusat maupun Daerah telah mengeluarkan serangkaian kebijakan guna mendorong peningkatan produktivitas serta daya saing UMKM utamanya melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta salah satu turunan peraturannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Salah satu wujud implementasi kebijakan dari peraturan perundangan dimaksud adalah penyediaan layanan pendampingan oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Kecil Menengah (PLUT-KUMKM), dimana pada setiap PLUT telah disediakan layanan – konsultasi secara terintegrasi dari hulu ke hilir guna meningkatkan produktivitas serta daya saing UMKM di Jawa Tengah.

Dengan telah membaiknya kondisi perekonomian tahun 2021 maka penulis berkeyakinan bahwa ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2022 memiliki momentum pertumbuhan positif sekaligus memiliki prospek ke arah yang lebih baik Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang berimbas kepada Jawa Tengah juga turut memicu percepatan ekonomi yang tumbuh lebih tinggi lagi dari keadaan tahun 2021.

Ini seiring penanganan Covid-19 yang terus membaik dan terkendali melalui berbagai upaya vaksinasi yang sudah meluas ke seluruh pelosok tanah air hingga kondisi terakhir dengan sebutan vaksinasi booster dan kesadaran masyarakat yang semakin disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebh ketat. Wallahu bisawab. Jatengdaily.com-yds

0
Share This Article
Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.