SEMARANG (Jatengdaily.com) – Dalam rangka Lustrum ke -7 atau Dies Natalis ke-35 Universitas Semarang (USM) menggelar Wayang Kulit Semalam Suntuk, dengan Lakon “Semar Mbangun Khayangan”, yang dibawakan oleh Dalang Ki H Joko Sunarno dan dimeriahkan Dagelan Gareng Sumarbagyo Ngesti Pandowo, pada Senin (22/6), di Halaman Gelanggang Olah Raga (GOR) Prof Sudharto SH.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soerhasojo IPU, Sekretaris Bidang External Yayasan Alumni Undip Eddy Djoko Pramono SH MH MT, Rektor USM Dr SUPARI ST MT, Ketua Panitia dan Kaprodi Magister Hukum USM Dr HDrs Kukuh Sudarmanto BA SSos SH MM MH, serta Direktur Operasional PT Kimia Farma Diagnostika Winastanto Wibowo.
Dalam sambutannya Rektor USM Dr Supari ST MT mengatakan, kami menganggap wayang adalah salah satu budaya yang menjadi ciri kebesaran Indonesia.
“Kami sangat berterimakasih, dan kami menganggap wayang adalah salah satu budaya yang menjadi ciri kebesaran Indonesia, ciri yang lain adalah candi-candi yang kemarin dijadikan sebagai sebuah puisi, salah satunya negeri candi yang kemarin dibaca oleh bapak ketua MPR dalam acara pembacaan puisi oleh para tokoh di USM,” ucap Dr Supari.
Kemudian, Dr Supari menjelaskan wayang memilki banyak makna, banyak petuah didalamnya, dan hal tersebut juga menjadi penciri kebesaran Indonesia.
“Jadi, wayang memilki banyak makna, banyak petuah didalamnya, dan hal tersebut juga menjadi penciri kebesaran Indonesia, maka kita perlu melestarikan budaya ini. Dan saya mengajak untuk kita simak wayang ini semalam suntuk sampai paripurna, kita dengarkan apa saja petuah yang disampaikan pak dalang, untuk bisa kita implementasikan dalam rangka membangun USM untuk kesejahteraan kita semua, serta membangun Kota Semarang, Jawa Tengah, dan Indonesia,” jelas Rektor USM.
Menanggapi lakon pada pagelaran wayang ini, Dr Supari berharap dalam setiap perjalanan USM kedepannya untuk selalu di bimbing oleh para pembina yayasan alumni Undip.
“Semar dalam pewayangan sebagai tokoh pamomong seluruh jagad, tapi bagi saya yang paling sulit adalah momong keinginan diri sendiri. Jadi makanya nyuwun tulung USM dengan HATI berinovasi membangun negeri ini kaitannya dengan bagaimana kita momong perjalanan kita kedepan untuk dibina oleh Prof Sudharto,” ujar Rektor USM.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang yang mewakili Wali kota Semarang, mengatakan sangat mengapresiasi kepada kepada keluarga besar USM yang menggelar pagelaran wayang kulit sebagai bentuk upaya melestarikan budaya.
“Atas nama pemerintah kota dan pribadi saya ucapkan selamat ulang tahun yang ke 35 kepada keluarga besar USM, semoga selalu menjadi kampus yang unggul dan mencetak lulusan yang hebat serta berkontribusi bagi kemajuan negeri kita yang tercinta. Kita juga memberikan apresiasi kepada keluarga besar USM yang menggelar pagelaran wayang kulit sebagai bentuk upaya melestarikan budaya dan mendorong agar kesenian budaya jawa tetap berkembang ditengah modernisasi,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. st