Refreshing Kader Kesehatan Optimalkan PHBS di Tatanan Rumah Tangga
DEMAK (Jatengdaily.com) – Puskesmas Karangawen I kembali mengadakan kegiatan ‘Refreshing Kader Kesehatan’. Pada pertemuan ketiga di tahun 2022 yang dibuka oleh Kepala Puskesmas Karangawen I dr Iriene Wahyuni Sukmawaty itu, optimalisasi PHBS pada tatanan rumah tangga menjadi topik bahasan cukup menarik. Di samping tentang pengelolaan bank sampah.
Acara yang berlangsung di Aula Puskesmas Karangawen I itu diawali dengan ucapan terimakasih dr Iriene Wahyuni Sukmawaty kepada segenap kader yang hadir, atas kerjasama yang terjalin selama ini. Khususnya kerjasama terkait pelaksanaan PHBS dalam tatanan rumah tangga.
“Apresiasi sebesar-besarnya kami sampaikan kepada ibu-ibu kader kesehatan Puskesmas Karangawen I, yang telah mendukung program PHBS yang semula belum maksimal menjadi lebih maksimal lagi dengan memberikan contoh langsung pada masyarakat,” ujarnya, didampingi Promoter Puskesmas Karangawen I Titik Setyo Ambarwati.
Sesi berikutnya adalah pemberian materi oleh Penanggung Jawab Sie Promosi Kesehatan Ninin Irani SKM MKes. Disampaikan, PHBS dalam tatanan rumah tangga harus tetap diterapkan dalam segala kondisi, mengingat PHBS diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tak ketinggalan pula diberikan contoh dalam melakukan pendataan PHBS, agar dalam pelaksanaannya menjadi lebih optimal.
Sedangkan materi selanjutnya tentang pengelolaan sampah yang bisa di daur ulang oleh narasumber kedua, Indira Erlinawati S ST, karyawan Puskesmas Karangawen I. Dibeberkan, berdasarkan data PHBS, budaya membuang sampah pada tempatnya terindikasi masih kurang. Sehingga perlu adanya edukasi tambahan terkait pengelolaan sampah rumah tangga yang bisa di daur ulang.
“Kebetulan di tempat tinggal kami telah diterapkan sistem bank sampah, yang pelaksanaannya dilakukan dalam beberapa tahap, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Adapun tahapan dimaksud antara lain, pembuatan surat perjanjian oleh ketua RT dengan pengepul sampah bekas yang bisa didaur ulang. Kemudian di setiap rumah dibagikan karung untuk tempat sampah rumah tangga yang bisa di daur ulang, yang dikumpulkan di pengepulan sebulan sekali serta dilakukan pemilahan.
“Setelah itu dihitung hasil penjualannya dan dilaporkan secara transparan di tingkat RT. Begitu pun penggunaannya dimusyawarahkan sesuai kebutuhan warga,” kata Indira.
Acara refreshing kader pun kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh 50 kader yang hadir. Mulai dari materi PHBS pada tatanan rumah tangga hingga pengelolaan bank sampah. rie-st