in

Siapkan Fisik Jelang Pemberangkatan, 48 Calhaj Ikut Tes Kebugaran

Kepala Puskesmas Karangawen II dr Anton Hermawan saat memberikan pengarahan pada 48 calhaj mengenai tes kebugaran dalam rangka persiapan fisik sebelum melaksanakan ibadah haji. Foto : ist

DEMAK (Jatengdaily.com) – Dalam rangka menunjang kesehatan fisik calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat ke tanah suci, Puskesmas Karangawen II melakukan tes kebugaran. Adapun metode yang digunaka adalah metode Rockport, yakni salah satu metode yang biasa dipakai untuk menilai kesanggupan kardiovaskuler saat beraktivitas fisik dengan mengestimasi kapasitas aerobik.

“Karena kebugaran dapat meningkatkan kinerja jantung, paru-paru, serta kemampuan berotot. Selain itu kebugaran fisik juga sangat penting untuk membantu meminimalkan masalah kesehatan seperti gangguan jantung dan obesitas yang semuanya dapat mempengaruhi kehidupan dan fungsi pekerjaan sehari-hari,” kata Kepala Puskesmas Karangawen II dr Anton Hermawan.

Sebanyak 48 calhaj di wilayah kerja Puskesmas Karangawen II mengikuti kegiatan pengukuran kebugaran dan istithaah kesehatan haji yang dilaksanakan Maret lalu itu. Dimulai dari pendaftaran, pemeriksaan kesehatan awal (TTV), penentuan resti (jalan) atau tidak resti (lari), pemberian nomor punggung, pemanasan, kegiatan rockport, dan pemeriksaan kesehatan akhir.

Selanjutnya seluruh calhaj terlebih dahulu diperiksa oleh tim kesehatan haji. Meliputi pengukuran tekanan darah, ukur tinggi badan, timbang berat badan, dan wawancara mengenai riwayat kesehatan.

Berdasarkan pemeriksaan tim kesehatan peserta dibedakan dalam dua golongan yaitu warna oranye bagi yang mempunyai resiko kesehatan, dan warna hitam untuk tidak memiliki resiko tinggi atau resti. Untuk golongan oranye dengan kategori usia lebih dari 60 tahun dan ada riwayat penyakit seperti hipertensi, obesitas, dan sejenisnya diukur dengan cara jalan selama enam menit  melalui lintasan yang sudah dibuat.

Sedangkan golongan hitam diukur melalui lari atau jalan sejauh 1,6 kilometer yang berjarak sama dengan mengelilingi lapangan sebanyak lima kali putaran. Selanjutnya kegiatan diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan kembali oleh tim kesehatan haji.

“Tes kebugaran ini bukan perlombaan siapa cepat dia juara, melainkan bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik para calhaj telah maksimal atau belum. Jika kurang baik, calhaj bisa menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sebelum berangkat ke tanah suci,” tandas dr Anton Hermawan. rie-st

Written by Jatengdaily.com

Pemberian Nutrisi Seimbang, Wujudkan Generasi Bebas Stunting

Harlah Fatayat NU ke-72, Puan: Terus Kerja Nyata karena Perempuan Tiang Negara