in

Tenaga Kesehatan Harus Siap Hadapi Era Industri 5.0

Dekan FK Unissula Dr dr Setyo Trisnadi. Foto: dok

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Arus globalisasi yang muncul sejak akhir abad ke- 19 menjadi tantangan baru bagi tenaga kesehatan.  Proses ini terjadi saat masa-masa mulai pembangunan dan mulai masuknya tenaga ahli dari luar negeri dan juga tantangan internal sendiri di dalam negeri.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Dr dr Setyo Trisnadi SH Sp KF memaparkan bahwa tantangan internal tersebut seperti masih ada kekosongan tenaga kesehatan di daerah terpencil, atau perbatasan.

“Jadi sebetulnya yang harus dipersiapkan adalah tantangan internal dan tantangan eksternal. Yang harus dipersiapkan ya kompetensinya, bahasanya, khususnya untuk menghadapi tantangan global,” ujarnya dalam rilisnya, Jumat (25/3/2022).

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa saat ini era industri 4.0 sudah mulai beranjak ke era 5.0. Era ini dipahami sebagai era peradaban manusia dan teknologi digital tanpa menghilangkan jati diri manusia yang sesungguhnya.

Menurutnya era industri 5.0 fokus pada kualitas akhlak, moralitas, dan kompetensi. Sehingga ia menyatakan kuliah di Unissula merupakan langkah yang pas, karena Unissula tidak hanya komitmen mengembangkan ilmu dan teknologi, namun juga komitmen untuk membangun generasi khaira ummah.

Saat ini Kedokteran Unissula memiliki tujuh prodi unggulan yakni Sarjana Pendidikan Dokter (S1) terkareditasi A BAN PT dan terakreditasi internasional, Profesi Dokter terakreditasi A dan terakreditasi internasional, Sarjana Farmasi terakreditasi B, Profesi Apoteker teraktreditasi Baik Sekali, Sarjana Kebidanan terkreditasi B, Magister Biomedik terakreditasi B, dan Profesi Bidan yang juga telah terakreditasi.

Guna mengakomodir perkembangan zaman yang begitu cepat dan kurikulum pendidikan kedokteran yang terus mengalami perubahan, Kedokteran Unissula menerapkan metode pembelajaran yang berbasis kompetensi dengan metode berdasarkan masalah atau Problem-Based Learning (PBL).

“Metode PBL ini memungkinkan mahasiswa mulai tahun pertama memiliki kesempatan mengembangkan kompetensi diri. Selanjutnya di metode ini mahasiswa akan dibagi menjadi kelas-kelas kecil. Sehingga dengan metode ini mahasiswa dituntut untuk aktif dalam memperoleh pengetahuan,” jelasnya.

Selain menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang kompeten dan terampil dalam menjalankan profesinya, Kedokteran Unissula juga memiliki visi tafakkuh fiddin. Yaitu yang selalu mempelajari ilmu agama, mempraktekkannya, kemudian menjadi orang yang agamis. “Itu harapannya, jadi selain tadi menjadi professional, mempraktikkan ilmu, dan keterampilannya sebagai professional, juga bertakwa dan berakhlak mulia”, ungkap dosen ilmu kedokteran forensik tersebut.

Sebagai salah satu fakultas unggulan, Kedokteran Unissula juga memberikan peluang kepada mahasiswa untuk belajar tentang teknologi-teknologi terbaru di bidang kedokteran di luar negeri.

Selain menjalin kerjasama dengan universitas terkemuka, dan telah terakreditasi internasional ASIC, dan pada tahun 2026 Kedokteran Unissula menargetkan terakreditasi internasional ASEAN. she

Written by Jatengdaily.com

Menyoal Goyahnya Stabilitas Harga

Naik Kereta Api, Ada Diskon Tiket hingga 60 Persen