in

TMMD Kunci Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal

Maghfiroh (35), ibu tiga anak yang juga penjual jamu gendong, menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setyo Pratama dan Bupati dr Hj Eisti'anah karena telah dibantu program RTLH. Foto: sari

DEMAK (Jatengdaily.com) – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 114 dan Sengkuyung tahap II tahun 2022 tingkat Kodim 0716/Demak digelar di Desa/Kecamatan Kebonagung, Selasa (26/7/2022).

Selama 32 hari ke depan, ratusan personel gabungan Kodim, Polres dan masyarakat bersinergi membangun desa berpenduduk 5.000 jiwa itu, dengan target menumbuhkan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setyo Pratama menyampaikan, TMMD Reguler ke-114 dan Sengkuyung II tahun 2022 menyasar kegiatan fisik dan nonfisik. Dengan pembiayaan total senilai Rp 1,3 miliar, dengan rincian Rp 800 juta bersumber APBD Kabupaten Demak, Provinsi Jateng Rp 173 juta dan pusat Rp 300 juta.

“Sasaran fisik antara lain berupa pembangunan jalan beton penghubung desa sepanjang 600 meter lebar 4,5 meter dan tebal 20 cm. Di samping jalan pertanian 300 meter, serta perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak empat unit,” ujarnya.

Bupati dr Hj Eisti’anah bersama Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setyo Pratama dan jajaran Forkompimda secara simbolis memulai pembangunan jalan desa Kebonagung melalui TMMD Reguler ke -114 dan Sengkuyung II tahun 2022. Foto: sari

Sedangkan kegiatan nonfisik di antaranya yakni pelayanan KB, penyuluhan soal PMK dan kesehatan. Selain itu juga radikalisme, pendidikan bela negara serta materi tentang ketahanan dan keamanan.

Turut hadir Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi didampingi Bupati Demak dr Hj Eisti’anah berserta jajaran Forkompimda. Di samping Camat Kebonagung Haryoto juga Kades Kebonagung Tulkah Makmun.

Mengenai TMMD yang juga didukung anggaran swadaya desa senilai Rp 150 juta itu, Bupati Eisti’anah menyatakan, sangat terbantu. Utamanya dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan desa-desa tertinggal.

“Mengatasi kemiskinan dan pengangguran tidak mungkin mengandalkan peran pemerintah saja. Harus keroyokan disertai sinergitas. Kemanunggalan TNI rakyat berikut sinergitas pemerintah pusat dan daerah melalui kegiatan TMMD menjadi kunci percepatan sekaligus pemerataan pembangunan di desa atau daerah tertinggal,” kata bupati.

Lebih dari itu, TMMD disebut menjadi program lintas sektoral yang tepat sasaran karena pelaksanaannya secara buttom up planning. Bahkan selain memenuhi aspek kesejahteraan rakyat, menumbuhkan kembali budaya gotong-royong, bermanfaat pula bagi ketahanan negara.

Sementara itu, Maghfiroh (35) warga penerima manfaat RTLH yang setiap hari hidup dari berjualan jamu gendong, mengaku bersyukur. Rumahnya yang nyaris roboh karena terbuat dari anyaman bambu, dalam sebulan kedepan bakal dibangun personel Kodim Demak bergotong-royong masyarakat sehingga layak huni.

“Maturnuwun Bapak Dandim, Ibu Bupati, dan semua warga yang telah membantu membangun kembali rumah kami sehingga aman ditinggali. Semoga berkah. Amiin,” doa ibu tiga anak itu penuh haru. rie-yds

Written by Jatengdaily.com

Waspadai, Pesisir Selatan Pulau Jawa Potensi Gelombang Tinggi 6 Meter

Pelaku Mutilasi Pacar di Ungaran: Masih Suka Tapi Sakit Hati