SEMARANG (Jatengdaily.com) – Universitas 17 Afustus 1945 (Untag) Semarang, menyerahkan bantuan mesin ekstruder untuk produksi pakan ikan lele secara mandiri kepada kelompok pembudidaya ikan lele Taruna Karya di Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, belum lama ini.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Rektor Untag Prof Dr Drs Suparno MSi, yang didampingi oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha SH MH, dan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, serta Dr Ir Retno Ambarwati SL, MT selaku ketua tim pengabdian Untag Semarang.
Pada acara tersebut telah dihadiri oleh Camat Tengaran, Kepala Desa Sruwen dan Kusnadi selaku praktisi dibidang pembuatan pelet ikan lele.
Prof. Suparno menyampaikan bahwa bantuan mesin ekstruder seharga lima puluh juta ini didanai dari program penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan pengabdian masyarakat yang berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS 2021 dari Dirjen Pendidikan Riset dan Teknologi.
Dengan adanya bantuan mesin ekstruder ini, Prof Suparno berharap agar kelompok pembudidaya ikan lele dapat memproduksi pakan ikan lele secara mandiri, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pakan ikan lele dapat ditekan, dan keuntungan yang diperoleh dari hasil budidaya lele dapat lebih meningkat.
Dr Retno Ambarwati menyampaikan bahwa penyerahan bantuan mesin ekstruder ini merupakan rangkaian kegiatan tim pengabdian Untag, yang sebelumnya yang telah dilakukan bimbingan dan pelatihan penerapan pembuatan pelet berbasis limbah ikan lele di Desa Sruwen.
Menurutnya, dari hasil pengabdian yang dilakukan telah ditemukan satu permasalahan dalam hal penyediaan pakan ikan lele, dimana kelompok pembudidaya ikan Taruna Karya selama ini memberikan pakan berupa pelet yang dibeli dari pabrik yang harganya mahal, sehingga keuntungan yang mereka dapatkan kurang memadai.
Adapun solusi yang pernah dilakukan oleh Taruna Karya adalah membuat pelet dari campuran bekatul dengan ampas tahu, akan tetapi hasilnya tidak bagus, karena pelet tidak bisa mengapung dipermukaan air kolam, sehingga produksinya lele hasilnya tidak maksimal.
Berangkat dari permasalahan itulah tim pengabdian telah memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi mitra yaitu disamping memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan pelet berbasis limbah ikan lele, juga memberikan bantuan mesin ekstruder.st