Loading ...

10 Anggota Satupena Jateng Terpilih dalam Antologi Palestina

perang

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Sepuluh anggota Perkumpulan Penulis Indonesia “Satupena” Jawa Tengah terpilih dalam buku “Perang Pecah Lagi di Gaza”–Antologi Kemanusiaan Palestina. Buku yang diiniasi oleh Satupena Pusat ini diterbitkan oleh PT Cerah Budaya Indonesia, Jakarta, 2023.

Ketua Umum Satupena Jawa Tengah Gunoto Saparie mengatakan, 10 anggota Satupena Jawa Tengah yang tulisannya masuk dalam buku setebal 282 halaman inj adalah Achlis Nur Fuadi, Achmad Subchan Darussalam, Budi Utomo, Edi S. Febri, FS Anggraeni, Gunoto Saparie, Idamoerid Darmanto, Roso Titi Sarkoro, Selsa, dan Tirta Nursari. Mereka sebagian besar menyumbangkan tulisan berupa puisi, sedangkan lainnya opini atau esai.

Menurut Gunoto, buku yang disunting oleh Akmal Nasery Basral tersebut secara keseluruhan memuat 89 karya (puisi, cerita pendek, dan esai) dari 74 penulis anggota Satupena seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua.

Kata pengantar buku ini, demikian Gunoto, ditulis oleh Ketua Umum Satupena Pusat Denny JA. Denny menulis antara lain, serangan Israel terhadap Hamas telah menewaskan 18 ribu orang, melukai 50 ribu orang, dan menciptakan krisis kemanusiaan berkepanjangan.
Terusiknya rasa keadilan atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini bukan hanya wilayah emosi para politisi, atau sikap pragmatis para aktivis idealis. Para anggota Satupena yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, bahkan hingga ke Bonn, Jerman, ikut merasakan kepedihan itu.

Gunoto menuturkan, tentu saja merupakan kebanggaan bagi Satupena Jawa Tengah ketika 10 anggotanya berhasil lolos dari seleksi ketat dalam buku ini.

“Apalagi menurut editor, tercatat 103 penulis fiksi dan nonfiksi mengirimkan karya-karya mereka dengan total 285 judul. Setelah dilakukan seleksi, tersaring 89 karya dari 74 penulis,” ujarnya.

Buku ini, lanjut Gunoto, secara lengkap memuat puisi-puisi Achmad Subchan Darussalam bin Umar, Ade Solihat, Akaha Taufan Aminuddin, Akmal, Anwar Putra Bayu, Arlin Hart, Berthold Damshauser, Bussairi D. Nyak Diwa, Dad Murniah, D. Kemalawati, dan Edi S. Febri. Selain itu juga puisi-puisi Effendi Kadarisman, Eka Budianta, Eko Windarto, Fakhrunnas MA Jabbar, Fanny J. Poyk, FS Anggreni, Gus Nas, Hamri Manoppo, Husin Sutanto, Ibrahim Gibra, Idamoerid Darmanto, I Ketut Surajaya, dan Isbedy Stiawan ZS.

Baca Juga  Pengembangan Desa Wisata Lerep Butuh Dukungan Akademisi

Ada pula puisi-puisi Junaidi Bantasyam, Karel Saragih, Linda Djalil, Mang Ridwan, Masya Firdaus, Muhammad Subarkah, Muhammad Thobroni, Mulyadi J. Malik, Nur Mutakin, dan Nurfala Ghomi Sari. Di samping itu, juga puisi-puisi Prijono Tjiptoherijanto, Ramli Djafar, Roso Titi Sarkoro, Roy Dabut, Sam Mukhtar Chaniago, Selsa Diyandra, Tirta Nursari, dan Wannodri Samry.

Buku ini juga memuat sejumlah puisi esai karya Delia Rawanita, Denny JA, Idamoerid Darmanto, Isbedy Stiawan ZS, Jonminofri Nazir, Monica Anggi JR, Rita Orbaningrum, dan Yudha Kurniawan. Selain itu, juga ada sejumlah cerita pendek karya Dwi Sutarjantono, Erwin Tamoran, Pipiet Senja, Safari, Sugito Hadisastro, Swary Utami Dewi, dan Yusrizal Karana.

Di samping tulisan-tulisan kategori fiksi, ada pula sejumlah opini atau esai karya Abustan, Ahmadie Thaha, Akaha Taufan Aminudin, Akhlis Nur Fuadi, Akmal Nasery Basral, Aprinus Salam, Asvi Warman Adam, Berthold Damshauser, Budi Utomo, Dad Murniah, Gunoto Saparie, Jean Couteau, Jonminofri Nazir, Nasir Tamara, Oka Setiawan, Rusdian Lubis, Rusdin Tompo, Satrio Arismunandar, Shafwan Hadi Umry, Smith Alhadar, Sunano, Wahjudi Djaja, dan Wawan Susetya.St

Facebook Comments Box