in

254.1 Hektar Lahan Pertanian di Jateng Alami Puso Akibat Kekeringan

Ilustrasi kekeringan. Foto: dok/JD

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat sebanyak 254,1 hektar lahan pertanian padi terdampak puso di 10 kabupaten kota di Jateng akibat kekeringan. Kekeringan beragam mulai dari ringan, sedang, berat, hingga puso.

“Dari 5.150,7 hektar lahan pertanian padi mulai terdampak kekeringan di Jateng. Rincianya untuk yang puso, sekitar 254,1 hektar itu tersebar di sejumlah daerah antara lain Banyumas, Cilacap, Brebes, Kendal, Kabupaten Pekalongan, Rembang, Kebumen, Kabupaten Tegal, dan Purworejo,” kata Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto, Rabu (6/9/2023).

Tak hanya memetakan daerah puso, Distanbun Jateng juga mengelompokkan daerah berdasarkan risikonya. Hasilnya, Kabupaten Blora, Rembang, Wonogiri, dan Kota Semarang, masuk dalam kategori sangat kering dan mengalami defisiensi ketersediaan air yang tinggi, yakni di bawah 20 persen.

“Kami mendorong percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan,” ungkapnya.

Selain itu, Distanbun Jateng juga terus berupaya melakukan peningkatan ketersediaan air. Yakni melalui pembangunan atau perbaikan embung, parit, sumur dalam, maupun sumur resapan.

“Rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi juga kami upayakan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah lahan pertanian di Muriaraya juga sudah mulai terdampak kekeringan dan bahkan ada yang dibiarkan. Sepeti di Jepara misalnya, lahan pertanian seluas 10.000 hektare dari total 26.000 hektare telah alami bera. Sementara di Pati lahan pertanian seluas 5.000 hektar dari total sekitar 52.000 hektar tidak ditanami komoditas tanam atau sengaja diberokan. adri-she

Written by Jatengdaily.com

UKM Fasilitasi Mahasiswa Unissula Kembangkan Minat dan Bakat

Bareskrim Polri Panggil Wulan Guritno Besok Terkait Dugaan Promosi Judi Online