Indonsia Menuju 2024
Oleh: Ninik Sri Listiyani
Statistisi Muda BPS Kota Salatiga
KEMAJUAN pembangunan suatu negara dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator, diantaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, kemiskinan serta pengangguran. IPM mengukur kualitas hidup masyarakat, pertumbuhan ekonomi mengukur peningkatan produksi dan pendapatan, kemiskinan mengukur ketimpangan pendapatan, dan pengangguran mengukur tingkat kesempatan kerja.
Secara umum, IPM, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran memiliki hubungan yang saling berkaitan. IPM yang tinggi mencerminkan kualitas hidup masyarakat yang baik, yang mana hal ini dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Namun, hubungan antara IPM, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran tidak selalu linier. Ada kalanya, peningkatan IPM tidak selalu diiringi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, atau sebaliknya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor politik, sosial, dan budaya.
Di Indonesia, IPM terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, IPM Indonesia mencapai 74,39, yang berarti Indonesia telah masuk dalam kategori negara dengan IPM tinggi. Peningkatan IPM ini didorong oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang stabil, peningkatan akses pendidikan, dan penurunan tingkat kemiskinan.
Meskipun IPM Indonesia terus meningkat, namun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Tingkat kemiskinan atau persentase penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2023 sebesar 9,36 persen (setara dengan 25,89 juta jiwa). Selain itu, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2023 masih mencapai 5,32%, dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2023 (4,94 persen) yang masih lebih rendah jika dibanding tahun 2022.
Kementrian PPN/Bappenas telah menetapkan target sasaran Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2024. Beberapa target sasaran tersebut diantaranya IPM 73,99-74,02%, pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7%, tingkat kemiskinan 6,5-7,5% serta tingkat pengangguran terbuka 5,0-5,7%. Untuk angka IPM dan pengangguran target sudah tercapai di tahun 2023, sedangkan untuk tingkat kemiskinan dam pertumbuhan ekonomi masih menjadi tantangan pemerintah setahun ke depan.
Tantangan ke depan
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang terintegrasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Pemerintah perlu terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan kerja, serta menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Swasta perlu berperan aktif dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas. Masyarakat perlu meningkatkan kualitas diri dan keterampilannya agar dapat bersaing di dunia kerja.
Berikut adalah beberapa upaya strategis untuk mengatasi tantangan pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran di Indonesia:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan pendapatan.
2. Meningkatkan akses serta kualitas pendidikan dan pelatihan kerja. Pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas dapat meningkatkan keterampilan dan produktivitas masyarakat, sehingga dapat meningkatkan daya saingnya di dunia kerja.
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan bisnis. Lingkungan yang ramah investasi dapat memicu tumbuhnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
4. Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Lapangan kerja yang berkualitas diharapkan mampu memberikan upah yang layak, jaminan sosial, dan kesempatan untuk mengembangkan diri.
5. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sehingga pembangunan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan upaya-upaya yang terintegrasi dari berbagai pihak, diharapkan tantangan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia dapat teratasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan bersama. Jatengdaily.com-yds
