DEMAK (Jatengdaily.com) – Pencairan Bantuan Sosial (Bansos) Pembangunan Baru Rumah bagi Korban Bencana tahap ll dilaksanakan di Balai Desa Sriwulan Kecamatan Sayung, Senin (06/11/2023). Pada kesempatan itu Bupati dr Hj Eisti’anah SE minta maaf, karena belum dapat memberikan bantuan secara optimal pada masyarakat terdampak bencana, khususnya rob di Kabupaten Demak.
“Mohon maaf dalam membantu belum dapat maksimal karena keterbatasan anggaran. Walau demikian Pemkab Demak akan selalu memberikan support, dengan melakukan berbagai koordinasi baik dengan pemerintah pusat maupun provinsi,” kata bupati.
Lebih lanjut disampaikan, terhadap alam manusia hendaknya tidak melawan. Namun mencoba bersahabat dan beradaptasi, sembari mencari solusi. Sebagai contoh, dengan mengurangi penggunaan air dalam tanah, dan membangun rumah apung.
“Insya’Allah pada 2024 ada realisasi dari Bappenas untuk mengatasi banjir rob di Kabupaten Demak. Yakni melalui pembangunan tanggul laut di pesisir Demak,” imbuh bupati.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak H Amir Mahmud SSos MT menambahkan, rob masih menjadi ‘PR’ terutama di empat kecamatan yang kondisinya semua butuh perhatian.
“Karena banyak sekali rumah yang tergenang air pasang laut itu lah, pemerintah daerah membuat program prioritas untuk mengentaskan masyarakat terdampak rob. Yakni pemberian bansos pembangunan baru rumah relokasi dan rumah apung,” ujarnya, didampingi Kabid Perumahan Rondiyah SE MM MSi.
Agar tepat sasaran, Dinperkim sangat selektif dalam menentukan calon penerima bantuan, serta memastikan lokasi calon pembangunan baru rumah bagi warga terdampak bencana layak ditempati. Baik rumah apung atau pun rumah sistem panel instan (ruspin) relokasi. Melalui penjaringan dan seleksi layak untuk dibantu, yakni masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Jika hasil survei rumah warga terdampak bencana tidak terlalu parah, maka bansos diberikan berupa rehabilitasi. Selain itu karena bantuan sifatnya stimulan, perlu ada swadaya,” ujarnya.
Mengenai bansos pembangunan baru rumah bagi masyarakat terdampak bencana masing-masing senilai Rp 50 juta. Pada 2022 sudah dialokasikan anggaran Rp 5 miliar untuk 100 unit pembangunan baru rumah, semuanya untuk relokasi warga kawasan Dukuh Mondoliko Desa Bedono Sayung.
“Sedangkan tahun 2023, bansos yang dialokasikan dari APBD Kabupaten Demak sebanyak 70 unit rumah. Sejumlah 40 unit sdh diserahkan pada tahap l. Sementara 30 sisanya dicairkan pada tahap II ini. Sebanyak 11 unit di Desa Sriwulan, tujuh unit di Timbulsloko, sisanya di Desa Purworejo dan Morodemak Kecamatan Bonang,” pungkasnya. * Rie-st