SEMARANG (Jatengdaily.com)- Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang menyelenggarakan Seminar Bisnis bertajuk “Building Business Communication and Super Team Era Society 5.0” pada Minggu (12/11/2023), bertempat di Aula Kampus Pusat ITB Semarang.
Hadir sebagai narasumber Agus Ariawan, S.Pd., S.Kom., M.Kom yang merupakan dosen dari Universitas Nasional Karangturi Semarang, dengan membawakan materi berjudul Building Business Communication and Super Teams in era 5,0.
Menurutnya, Konsep Society 5.0 sendiri merupakan sebuah konsep dimana pengembangan Internet of Things, Big data, dan Artifical Intelligence diorientasikan untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Konsep industri 4.0 dan Sosciety 5.0 pada dasarnya merupakan dua hal berbeda namun memiliki keterkaitan yang erat. Industri 4.0 kita disuguhkan dengan berbagai teknologi yang serba digitalisasi bermunculan sedangkan society 5.0 dimaksudkan bahwa masyarakat yang sudah mahir atau memiliki kompetensi menggunakan dan memanfaatkan teknologi digitalisasi dalam kehidupan sehari-sehari.

Menurut Agus Ariawan, Era Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0 membawa budaya baru dalam bekerja yang antara lain berciri padat teknologi digital, dan juga smart society. Dengan demikian mereka harus beradaptasi dengan era tersebut dengan membekali diri dengan kompetensi baik hard skills maupun soft skills juga kemampuan menguasai Bahasa asing dan kecerdasan budaya global.
Menurut Agus Ariawan, oleh karena itu dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang harus disiapkan, meliputi soft skill, life skill dan hard skill. Hard skill sangat berperan di dalamnya, yang meliputi keterampilan yang spesifik, bisa melalui pelathan, atau pengalaman yang meliputi Cloud Computing, List Building, Aritificial Intelligence, UI/UX Design, Business Analysis, Affiliate Marketing, Email Marketing, Copy Writing, Saintific Computing, dan Video Production.
Era Society 5,0 memberikan peluang besar pada bisnis yang ada kaitannya dengan media digital. ”Maka segera maksimalkan bisnis anda dengan media digital,” jelasnya.
Menurutnya, penetrasi pasar digital memanfaatkan kekuatan platform online untuk menjangkau audiens baru dan berinteraksi dengan pelanggan. Dengan taktik organic seperti Search Engine optimization- (SEO), optimalisasi pemasaran dg media sosial, dan non organic seperti iklan berbayar (Google ads, FB ads, dll), dan kampanye email, bisnis dapat secara efektif menembus pasar baru dan meningkatkan pendapatan. she