Oleh: Kartika Sari Sunarno, A.Md.Stat
Statistisi Terampil BPS Kabupaten Tegal
FENOMENA kasus bunuh diri kian meningkat di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia yang belakangan sangat memprihatinkan. Kasus bunuh diri terbaru pada (16/11/2023), seorang pria asal Banyumanik Kota Semarang ditemukan tak bernyawa tergantung di rumah orang tuanya. 1 Kasus ini hanya satu dari banyak kasus yang terekam dalam laporan kepolisian.
Dalam jurnal “Bunuh Diri pada Anak dan Remaja”, Afrina Zulaikha dan Nining Febriyana menyebutkan bahwa bunuh diri adalah usaha tindakan atau pikiran yang bertujuan untuk mengakhiri hidup yang dilakukan dengan sengaja, mulai dari pikiran pasif tentang bunuh diri sampai akhirnya benar-benar melakukan tindakan yang mematikan.
Bunuh diri merupakan masalah kompleks yang memerlukan pendekatan komprehensif untuk mengatasi akar permasalahan dan memberikan dukungan serta sumber daya bagi mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.
Penyebab utama bunuh diri
Penyebab utama bunuh diri yaitu kondisi depresi pada individu. Depresi merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup serius.
WHO menyatakan bahwa depresi berada pada urutan nomor 4 penyakit di dunia, dan diprediksikan akan menjadi masalah gangguan kesehatan yang utama.
Berdasarkan data Riskesdas 2018, Provinsi Jawa Tengah memiliki nilai prevalensi depresi sebesar 4.40%. Nilai tersebut berada di luar batas prevalensi depresi Jawa Tengah, yaitu batas bawah 0.12% dan batas atas 4.17%.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat depresi di Jawa Tengah cukup tinggi, yang tentu berimbas ke permasalahan dan kejahatan lain, terkhusus bunuh diri.
Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023.
Berdasarkan lokasi pelaporannya, kasus bunuh diri di Indonesia paling banyak dijumpai di Jawa Tengah, yaitu 356 kasus. Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.
Rentang usia pelaku kasus bunuh diri
Disebutkan juga dalam data Riskesdas 2018, karakteristik usia 15-24 tahun merupakan kelompok usia tertinggi kedua yang mengalami depresi di Jawa Tengah, yaitu sebesar 4.95% setelah kelompok usia 75+ dengan prevalensi depresi sebesar 5.65%.
Kelompok usia 15-24 tahun merupakan usia produktif yang termasuk dalam Generasi Z, yang mana teknologi berkaitan erat dengannya. Generasi Z ini juga identik dengan generasi yang rapuh. Kelompok usia ini familiar dalam mengakses informasi dan berita di media sosial.
Jika hal ini tidak disikapi dengan perilaku positif, maka dikhawatirkan kelompok usia ini akan mudah terpengaruh dengan faktor dari luar, seperti bullying, pinjaman online, mental illness, dan sebagainya yang kemudian berdampak depresi.
Kaitan bunuh diri dengan angka harapan hidup
Angka harapan hidup dan kasus bunuh diri memiliki hubungan yang kompleks. Angka harapan hidup adalah suatu perkiraan rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh penduduk. Studi menunjukkan bahwa negara atau daerah yang memiliki angka harapan hidup tinggi cenderung memiliki tingkat bunuh diri yang lebih rendah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa selama 10 tahun terakhir angka harapan hidup di Jawa Tengah selalu mengalami peningkatan. Data termutakhir menunjukkan pada tahun 2022 angka harapan hidup di Jawa Tengah sebesar 74.57.
Artinya, perkiraan rata-rata usia hidup penduduk Jawa Tengah mencapai usia 74-75 tahun. Meskipun angka harapan hidup Jawa Tengah tinggi, namun ini justru berbanding lurus jumlah kasus bunuh diri di Jawa Tengah itu sendiri. Ini perlu penelitian lebih lanjut karena kondisi di Jawa Tengah terjadi anomali dengan penelitian sebelumnya, dimana menyebutkan semakin tinggi angka harapan hidup maka kasus bunuh diri semakin rendah.
Mungkin saat ini tidak hanya faktor ekonomi yang menyebabkan bunuh diri, namun tingkat stress pada remaja akibat diluar ekonomi juga memicu kasus bunuh diri.
https://www.detik.com/jateng/berita/d-7039695/pria-di-semarang-ditemukan-tewas-tergantung-di-rumah-orang-tuanya.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/18/ada-971-kasus-bunuh-diri-sampai-oktober-2023-terbanyak-di-jawa-tengah.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1450/depresi-dan-bunuh-diri.
https://ejournal.unair.ac.id/JPS/article/download/19466/10532/72947
[Social Science & Medicine – Volume 167, March 2016, Pages 27-33].
[Semanticscholar.org – DAMPAK PENINGKATAN USIA HARAPAN HIDUP PENDUDUK INDONESIA TERHADAP STRUKTUR DEMOGRAFI DAN PERAWATAN LANJUT USIA]
[Semanticscholar.org – EFEKTIFITAS BANTUAN SOSIAL PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Margajaya Kecamatan Ngamprah KBB)]
https://www.inasp.id/suicide-statistics
bps.go.id. Jatengdaily.com-st