SEMARANG (Jatengdaily.com)- Novelis Semarang Bambang Iss Wirya belum lama ini menyumbang sejumlah buku karyanya untuk Perpustakaan Satupena Jawa Tengah. Bambang mengapresiasi perintisan perpustakaan kecil tersebut, meskipun sederhana semoga bermanfaat.
Penyerahan sejumlah buku karya Bambang Iss itu dilakukan oleh penulisnya di Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang. Kebetulan saat itu ada kegiatan audiensi Satupena Jawa Tengah dengan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang Dr Endang Sarwiningsih Setyawulan MM Ak.
Bambang Iss menyerahkan buku-buku karyanya, yaitu berupa novel berjudul “Blaster” dan “Nyi Cubluk”. Selain itu juga buku bergenre sejarah populer “Jalan Sunyi Ngesti Pandowo” dan “Ough! Sunan Kuning”. Buku-buku tersebut diterima oleh Ketua Umum Satupena Jawa Tengah disaksikan Ketua Dewan Pakar Satupena Jateng Prof Dr Ir Saratri Wilonoyudho MSi, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang Endang Sarwiningsih Setyawulan, dan Ketua Bidang Nonfiksi Satupena Jawa Tengah Dra Esthi Susanti Hudiono MSi.
Bambang Iss Wirya, kelahiran Salatiga, 9 Juni 1958, yang kini menjabat Ketua Bidang Fiksi Satupena Jawa Tengah ini, disamping novelis dikenal juga sebagai jurnalis. Ia menulis juga buku “Langit Pecinan”, “Jazz di Indonesia”, “Jangan Panggil Aku Samin”, “Rumah Akar”, dan “Apa & Siapa Orang Musik Semarang”.
Gunoto menyatakan terima kasih atas sumbangan sejumlah buku dari Bambang Iss untuk Perpustakaan Satupena Jawa Tengah. Perpustakaan kecil itu menjadi satu dengan sekretariat organisasi di Jalan Taman Karonsih I/1082 Ngaliyan Semarang.
Gunoto Saparie menambahkan, selain sumbangan dari Bambang Iss, sumbangan juga datang dari Dr Sri Sulistyaningsih MM berupa dua buku karyanya “Generasi Muda Berkarakter Indonesia” dan “Peran dan Kontribusi Organisasi Kejiwaan Pangestu dalam Proses Internalisasi Nilai-nilai Moral dan Etika yang Bersumber dari Kitab Sasangka Jati guna Mendukung Penguatan Pendidikan Karakter Generasi Muda di Indonesia”.
“Kebetulan Sri Sulistyaningsih yang Wakil Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara Provinsi Jawa Tengah, juga menjadi pengurus Satupena Jawa Tengah,” ujarnya. St