in

Penanganan Banjir Rob Demak Diusulkan Masuk Skala Prioritas

Bupati Demak dr Hj Eisti'anah didampingi Sekda H Akhmad Sugiharto dan Plt Kepala Bappelitbangda Kabupaten Demak Masbahatun Niamah, saat dialog interaktif dengan para stakeholder dalam Musrenbang RKPD Kabupaten Demak tahun 2024 di Pendapa Satya Bhakti Praja. Foto: rie

DEMAK (Jatengdaily.com)- Sudah menjadi pengetahuan umum banjir rob yang menggenangi Kabupaten Demak semakin tahun semakin parah. Utamanya rob di Kecamatan Sayung, penanganan harus dilakukan secara komprehensif agar tak menenggelamkan jalan nasional pantura yang melintasi Demak, berikut desa-desa sekitarnya.

Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Demak Tahun 2024, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah menyampaikan, terdapat sejumlah isu strategis yang harus ditangani. “Salah satu yang menjadi fokus kita bersama adalah penanganan banjir dan rob. Hal yang selalu menjadi PR besar bagi kita semua,” kata bupati, Selasa (21/3/2023).

Lebih lanjut disampaikan, sejak tahun lalu Pemkab Demak terus berkoordinasi dan memaksimalkan usaha ke Pemerintah Pusat agar penanganan rob Demak menjadi prioritas nasional. “Bahkan saat musrenbangwil Kedungsepur minggu lalu, kita juga telah menyampaikan ke Gubernur, agar rob menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ini dilakukan karena rob menjadi tanggung jawab bersama,” imbuh bupati.

Pendapat senada disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Demak HS Fahrudin Bisri Slamet, yang juga hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yang digelar Bappelitbangda Kabupaten Demak secara luring di Pendapa Satya Bhakti Praja dengan peserta perwakilan kades, camat, kepala OPD juga stakeholder tersebut.

Menurut wakil rakyat asli Mranggen itu, banjir rob masuk isu strategis sehubungan dampak kerusakannya yang telah menyentuh sebagian besar pesisir Kabupaten Demak di empat kecamatan. Khususnya kecamatan Sayung yang paling parah. Sehingga perlu sinergitas antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Utamanya terkait anggaran atasi rob.

“Perlu ada grand design agar penanganan secara komprehensif sesuai target serta dana yang tersedia,” ujarnya.

Disebutkan pula, di satu sisi adanya jalan tol Semarang – Demak memang ada sisi positifnya. Namun di sisi lain, banyak sawah yang semula produktif menjadi tak bisa ditanami atau bahkan panen karena genangan banjir yang tak bisa surut secepat dulu sebelum ada jalan tol.

Kondisi tersebut jika tidak segera ditangani secara serius, dikhawatirkan memunculkan kemiskinan baru. Terlebih saat musim hujan seperti saat ini, perlu ada tindakan serius instansi berwenang. Mulai dari normalisasi sungai hingga perbaikan gorong-gorong, agar saluran pembuangan kembali berfungsi optimal.

“Meski di sisi lain, keterlibatan masyarakat juga dibutuhkan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan saluran sungai khususnya dari tumpukan sampah. Sebab terpantau salah satu penyebab banjir adalah banyaknya tumpukan sampah di sungai-sungai,” kata Fahrudin Bisri Slamet.

Sementara Plt Kepala Bappelitbangda Kabupaten Demak Masbahatun Niamah menjelaskan, maksud penyelenggaraan Musrenbang RKPD Kabupaten Demak 2024 adalah menyediakan forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan Kabupaten Demak tahun 2024. Sedangkan rancangan RKPD yang dimaksud antara lain meliputi permasalahan pembangunan daerah serta prioritas pembangunan daerah.

Selain itu program, kegiatan, pagu indikatif, indikator dan target kinerja serta lokasi. Di samping juga penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan provinsi. Serta klarifikasi program dan kegiatan yang merupakan kewenangan daerah kabupaten/kota dengan program dan kegiatan desa usulan musrenbang kecamatan. rie-she 

Written by Jatengdaily.com

Kunjungi Pasar Youtefa Lama, Presiden Sapa Pedagang dan Bagikan Bansos

Usai Direnovasi Gedungnya, Bupati Demak Berharap Siswa TK Kemala Bhayangkari Mranggen Nyaman Belajar