Loading ...

Ramadan Bulan Literasi Al-Qur’an

Gunawan Trihantoro

Oleh Gunawan Trihantoro

Secara luas, literasi diartikan sebagai kemampuan berbahasa yang mencakup kemampuan membaca, menulis, menyimak, berbicara, serta kemampuan berfikir yang menjadi elemen literasi. Literasi juga bisa diartikan sebagai melek huruf, kemampuan baca tulis dan kemelekwacanan.

Pada dasarnya, literasi berawal sejak diturunkannya wahyu Al-Qur’an yang pertama yaitu Iqra’ yang artinya bacalah. Istilah literasi selalu terkait dengan hal ini, maka literasi secara luas juga dijelaskan dalam Alquran yang menunjukkan bahwa literasi dan Al-Qur’an saling berkaitan, dimana literasi merupakan salah satu dari pembelajaran Al-Qur’an.

Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya dan setiap muslim pasti sudah mengetahui bahwa bulan Ramadan adalah bulannya literasi Alquran. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri, dibanding bulan-bulan yang lain.

Namun, terkadang bagi sebagian orang dengan aktivitas harian yang begitu padat cenderung jarang membaca Alquran. Terlebih jika sudah merasa begitu dilelahkan oleh pekerjaan, efeknya Al-Qur’an pun seringkali hanya dijadikan hiasan sekaligus pajangan dalam lemari atau rak-rak buku, hingga debu-debu pun menempel dan menyelimuti kitab suci tersebut karena tak pernah disentuh oleh penghuni rumah.

Begitulah tabiat sebagian besar orang yang hidup di zaman modern seperti ini. Aktivitas membaca Al-Qur’an justru tergantikan oleh berbagai kegiatan lain yang cenderung kurang bermanfaat. Misalnya saja, televisi menjadi tontonan wajib dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih, ponsel menjadi barang yang wajib digenggam dan dibaca setiap harinya, sedangkan Al-Qur’an hanya dibuka dan dibahas saat pengajian saja.

Al-Qur’an sudah pasti bisa menjadi suatu barang yang asing apabila berada di rumah orang-orang yang enggan membacanya. Al-Qur’an sendiri memiliki keberkahan yang begitu luar biasa jika sering dibaca dan dipahami.

Menurut Ahmad Ri’fai Rif’an, Al-Qur’an merupakan panduan hidup bagi umat Islam di seluruh dunia. Lalu memangnya apa saja keutamaan yang didapat dari membaca Al-Qur’an? Alquran tak hanya menjadi pedoman menuju jalan yang lurus. Namun juga menjadi cahaya hati, meringankan masalah dan memberi syafaat di hari kiamat.

Beberapa alasan lain yang dikemukakan adalah : Pertama, Al-Qur’an dapat menjadi cahaya hati dengan menjadikannya sebagai panduan dalam hidup. Bahkan rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur’an akan dikaruniakan cahaya atas rumah tangganya. Sebagaimana Rasulullah SAW berfirman, “Hendaklah kamu beri cahaya rumah tanggamu dengan salat dan dengan membaca Alquran.” (H.R. Baihaqi).

Kedua, Al-Qur’an dapat meringankan masalah yang menimpa hidup seseorang. Saat sedih, membaca Alquran dan memahami maknanya akan merontokkan segala masalah yang bersarang dalam hati. Sebab Allah berjanji dalam Al-Qur’an dengan berfirman, “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Ali-Imran: 26).

Senada dengan hal tersebut, sebuah penelitian pun menyebutkan bahwa Al-Qur’an memiliki banyak efek psikologis pada orang yang membacanya. Bahkan Alquran memiliki banyak efek positif terhadap kesehatan seperti menstabilkan tekanan darah, detak jantung, dan meredakan stress.

Sedangkan ketiga, Rifa’i menyebutkan bahwa Al-Qur’an akan memberikan syafaat di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada Hari Kiamat nanti. Puasa akan berkata, ‘Tuhanku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat. Karena itu, perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Alquran pun berkata, ‘Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karena itu, perkenankan aku memberi syafaat kepadanya.’ Lalu syafaat keduanya diperkenankan.” (H.R. Ahmad, Al-Hakim, dan Ath-Thabrani)

Tidak diragukan lagi, Ramadan sangat istimewa, salah satunya karena menjadi bulan diturunkannya Alquran. Karenanya, Ramadan sering dijadikan sebagai bulan literasi Al-Qur’an.

Umat Islam dalam menjalani ibadah puasa Ramadan, banyak yang mengisi hari-harinya dengan membaca dan memahami Al-Qur’an. Banyak keutamaan dari membaca dan memahami Al-Qur’an.

Syekhul Islam Imam Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi dalam kitabnya, Riyaadhus-Shaalihin, membuat bab khusus tentang Keutamaan Membaca Alquran, di antaranya:

Pertama, Alquran akan menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat untuk para pembacanya. Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Alquran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim);

Kedua, orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an merupakan sebaik-baik manusia. Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (H.R. Tirmidzi);

Ketiga, untuk orang-orang yang mahir membaca Al-Qur’an, maka kelak ia akan bersama para malaikat-Nya; Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (H.R. Bukhari Muslim);

Keempat, untuk mereka yang belum lancar dalam membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an, tidak boleh bersedih, sebab Allah tetap berikan dua pahala. Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (H.R. Bukhari Muslim);

Kelima, Al-Qur’an dapat meningkatkan derajat kita di mata Allah. Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT. akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Alquran), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (H.R. Muslim);

Dalam literatur hadis lain, dijelaskan juga tentang keutamaan membaca Al-Qur’an. Antara lain Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka dilingkupi rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada didekat-Nya (para malaikat).” (H.R. Muslim)

Selain itu, mengkhatamkan Al-Qur’an adalah amal yang paling dicintai Allah. Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dijelaskan:

Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu Al-hal wal murtahal, Wahai Rasulallah?” Beliau menjawab,”yaitu membaca Alquran dari awal hingg akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi: 2872, Sunan Tirmidzi, Bab Maa Jaa-a Annal-Qur’an Unzila ‘Alaa Sab’ati, Juz 10, hal. 202).

Akhirnya, mari menjadikan Ramadan bulan literasi Al-Qur’an dengan spirit Iqra’ agar kesalehan umat Islam mewujud pada ketakwaannya yang mencerahkan dan memajukan peradaban.

*Gunawan Trihantoro adalah Anggota Satupena Jawa Tengah
dan Sekretaris Umum Satupena Kabupaten Blora-Jatengdaily.com-st

Facebook Comments Box