in

Untuk Tambah Kekebalan Tubuh, Anak-anak Dapat Imunisasi PVC

Foto: Kemenkes

JAKARTA (Jatengdaily.com)- Guna memberikan perlindungan tambahan, pada 2023 Kemenkes menambahkan tiga jenis antigen baru ke dalam program imunisasi rutin nasional antara lain imunisasi PCV (Pneumokokus Konjugasi), RV (Rotavirus), HPV (Human Papillomavirus), dan IPV 2 (Inactivated Poliovirus Vaccine).

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine menyampaikan dengan penambahan ini, maka jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin.

“Pemberian Imunisasi PCV bertujuan untuk mencegah penyakit pneumonia atau radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus,” kata Prima melalui keterangan resminya pada Jumat (27/10/2023) dilansir dari laman Infopublik.

Sedangkan imunisasi RV diberikan untuk mencegah penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri rota. Imunisasi HPV diberikan untuk mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks yang merupakan penyebab kedua kematian terbanyak pada wanita.

Selanjutnya, imunisasi IPV dosis kedua (IPV2) bertujuan untuk mencegah penyakit polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan seumur hidup bahkan kematian sekaligus mencapai Eradikasi Polio pada 2026.

Selain menambahkan tiga antigen baru dalam program imunisasi rutin nasional, pada 2023 juga Kemenkes memperluas pemberian imunisasi Japanese Encephalitis (JE) untuk mencegah radang otak pada anak.

Imunisasi JE telah diberikan dan dimasukkan dalam program imunisasi rutin diwilayah endemis JE yakni Kalimantan Barat pada awal September 2023.

“Jenis-jenis imunisasi baru itu telah kami masukkan ke dalam program imunisasi nasional dan tahun ini sudah kita lakukan di semua daerah, kecuali JE yang hanya diberikan di Kalimantan Barat,” kata Prima.

Imunisasi merupakan salah satu upaya kesehatan yang sangat efektif dan murah karena sekali dilakukan akan mendapat tiga keuntungan. Pertama adalah kekebalan bagi keuntungan diri sendiri, orang yang mendapatkan imunisasi akan kebal terhadap penyakit tertentu dan vaksin yang disuntikkan akan membentuk antibodi.

Kedua, anak akan terlindung dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Ketiga, lanjut Prima dapat mematahkan transmisi atau penularan bagi kelompok. Apabila anak tidak imunisasi, bisa terlindungi kalau dia hidup dilingkungan yang masyarakatnya telah mendapatkan imun.

“Bagaimana kalau tidak. Terus ibunya membawanya keluar rumah atau sekedar bertemu dengan masyarakat yang sebagian besar belum mendapatkan imun. Tentu anak tersebut akan rawan terkena infeksi penyakit,” kata Prima

Lanjutnya, tentu hal ini sangat tidak diinginkan oleh setiap orang tua. Ia pun berharap masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya pemberian imunisasi pada anak terlindungi dari PD3I.

Semua jenis imunisasi diberikan secara gratis atau tanpa biaya. Sasaran bisa mendapatkannya melalui program kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) maupun Puskesmas, Posyandu, klinik, dokter, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Written by Jatengdaily.com

Beauty Filter Bisa Timbulkan Konsekuensi Negatif Penggunanya

Isu Hoaks Pemilu Meningkat 10 Kali Lipat