PATI (Jatengdaily.com) – Usaha ritel dan UMKM di wilayah pantura timur butuh sentuhan perbankan. Bank Jateng Cabang Kudus dan Pati sebagai lembaga perekonomian milik Pemprov Jateng perlu hadir supaya ritel dan UMKM mampu bertahan.
Penekanan tersebut disampaikan Ketua Komisi C Bambang Haryanto saat memimpin pertemuan dengan jajaran manajemen kantor cabang itu, belum lama ini. Penetarasi pada sektor kredit khususnya untuk pemodalan ritel dan UMKM perlu dilakukan oleh Bank Jateng.
“Perkembangan ekonomi masyarakat dalam bentuk beberapa program yang dipelihara dan diawasi dengan baik. Usaha ritel dan UMKM patut mendapatkan perhatian serius,” tutur Bambang.
Kedua lembaga keuangan tersebut lanjutnya, memiliki visi misi yang sama yakni sama – sama ingin meningkatkan ekonomi masyarakat, membangun potensi dan berakhir dengan kesejahteraan masyarakat dengan program pertanggungjawaban yang ditawarkan oleh Bank Jateng Pati maupun Kudus.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng, Ari Setyawan menjelaskan, kinerja Bank Jateng sampai dengan 30 September 2023 menunjukkan tren yang semakin meningkat. Bahkan penyaluran kredit mampu tumbuh di atas perbankan Jawa Tengah. Tidak lupa Pertumbuhan ekspansi kredit ritel & UMKM mampu tumbuh 17.78 % (yoy), sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
“Bank Jateng menyediakan layanan keuangan digital Pemda se-Jawa Tengah yang semakin meningkat, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran,” jelas Aris
Sementara Supriyanto selaku anggota Komisi C menambahkan banyak potensi yang dapat menjadi bakal hasil perkembangan ekonomi masyarakat yang dapat dikelola oleh Bank Jateng.
Setelah berdiskusi bersama bank Jateng Cabang Pati, Komisi C menemui manajemen Bank Jateng Cabang Kudus. Denny Eko Setyawan selaku perwakilan dari Bank Jateng Kudus mengungkapkan pula laba usaha Bank Jateng KC Kudus sebesar Rp 70 miliar dengan pertumbuhan sebesar 16.67% per Desember 2022.
“Setoran modal Kabupaten Kudus sampai dengan 2023 sebesar Rp 30 miliar, dengan akumulasi deviden diterima sebesar Rp 66,35 miliar,” tambahnya. Anf-St