in

BPS Jateng Latih 70 Calon Instruktur Survei Industri Mikro dan Kecil

Ketua Tim Statistik Intan, Sri Diastuti. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Sejauhmana perkembangan produksi sektor industri pengolahan menjadi bagian dari cermin bagaimana kondisi perekonomian yang ada. Sepertiga lebih kondisi perekonomian Jawa Tengah dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi pada sektor industri pengolahan.

Dalam penghitungannya, PDRB sebagai indikator makro kondisi perekonomian diperlukan bahan dari hasil survei yang dilakukan secara berkala dan terus-menerus pada sektor ini. Survei ini dilakukan untuk mendapatkan fluktuasi perkembangan produksi dan variabel-variabel lain sebagai pendukungnya.

Industri pengolahan tidak hanya terbatas pada usaha industri dalam skala besar. Mungkin dalam kaitan dengan investasi, perusahaan skala menengah dan besar lebih dominan. Tetapi perlu diingat, bahwa dari sisi jumlah usaha dan orang yang terlibat didalamnya, usaha industri dengan skala mikro dan kecil cukup besar.

“BPS sebagai institusi produsen indikator strategis pembangunan yang salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi (PDRB/PDB), berkepentingan untuk memperoleh data pendukung untuk menghitung indikator tersebut yang valid dan langsung dari sumbernya, yaitu responden. Dalam hal ini diantaranya adalah pelaku usaha industri pengolahan skala mikro dan kecil (IMK)”, jelas Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, yang diwakili oleh Ketua Tim Statistik Intan, Sri Diastuti, dalam arahannya saat pembukaan Pelatihan Instrukstur Daerah Survei IMK Triwulanan, 3 Oktober 2024.

Di Jawa Tengah sebanyak 4.127 sampel usaha IMK akan dipantau aktivitas produksinya setiap triwulan. Dibutuhkan sebanyak 467 petugas lapangan yang harus mampu memahami mekanisme dan pengetahuan yang sama.

Oleh karenanya, seperti yang disampaikan Tri Karjono, ketua penyelenggara pelatihan, BPS Jawa Tengah selama dua hari, 3-4 Oktober 2024 melaksanakan pelatihan terhadap 70 orang calon instruktur daerah (Inda) survei IMK Triwulanan ini secara daring. Pelatihan dipandu oleh 4 orang instruktur nasional dengan masing-masing 2 (dua) orang dari setiap kabupaten/kota.

“Nantinya ke-70 intruktur daerah yang dilatih saat ini, selanjutnya akan menyampaikan materi pelatihan ke seluruh petugas yang ada di kabupaten/kota masing-masing”, imbuhnya.

Pelaksanaan pencacahan lapangan survei IMK Triwulan III tahun 2024 sendiri akan dilakukan selama 11 hari, yaitu tanggal 8 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2024. Petugas akan melakukan kunjungan dan wawancara langsung terhadap seluruh responden sampel IMK terpilih melalui pertanyaan yang tertanam pada android masing-masing petugas.

Diharapkan hasil survei triwulan III ini mampu mensuport bahan penghitungan PDRB Jawa Tengah dan PDB yang akan dirilis pada awal bulan November 2024 mendatang. Kejujuran responden dalam menjawab perihal kondisi yang sebenarnya atas usaha yang dikelolanya menjadi sangat penting. St

Written by Jatengdaily.com

Gandeng Kemenpora dan DPR RI, USM Gelar Sosialisasi Pemuda Antirokok

33 Masjid Menerima Penghargaan AMPeRa 2024 dari Kemenag RI