in ,

Esensi Kampanye Pudar, Mendorong Mahasiswa Unnes Lakukan Riset Komunikasi Gimik Politik

Mahasiswa Unnes melakukan penelitian gimik politik yang melibatkan banyak pihak di antaranya pemilih pemula berusia 17-23 tahun di Kota Semarang sebagai responden. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan riset komunikasi politik terkait fenomena gimik politik di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gimik politik terhadap pemilih pemula dan memahami dampaknya terhadap perspektif dan orientasi politik mereka.

Lutvi, Ketua PKM-RSH Polinsight mengatakan, penelitian ini merupakan salah satu judul Program Kreativitas Mahasiwa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang dilakukan oleh mahasiwa Ilmu Politik Unnes sebagai bentuk kesadaran akan adanya transisi strategi komunikasi politik berbasis gimik politik yang dilaporkan mampu memberikan dampak terhadap tingkat kepercayaan pemilh pemula terhadap aktor politik.

Gimik politik merupakan salah satu bentuk strategi kampanye politik yang dirancang untuk memperoleh citra positif, dan mengalihkan perhatian dari isu-isu penting melalui cara-cara yang dramatis, simbolis, atau emosional sehingga pesan-pesan politik samar dan sukar dimaknai.

Keefektifan kampanye gimik dalam mendulang simpatisan tidak sejalan dengan substansi kampanye untuk mengedukasi masyarakat, menonjolkan kebijakan dan gagasan. Penggunaan gimik justru berkontribusi menodai prinsip demokrasi dari segi etika dan moral.

Penerapan kampanye gimik politik memungkinkan mengubah persepsi elektoral menjadi sebuah pertarungan jabatan bukan sebagai bagian dari demokrasi.

“Penelitian gimik politik ini dilakukan sebab kami menemukan adanya gap antara kondisi ideal komunikasi politik sebagai pendidikan politik bagi masyarakat terutama pemilih pemula dengan realita saat ini bahwa komunikasi politik sering kali hanya digunakan untuk menciptakan citra dan kurang memperhatikan substansi,” kata Lutvi, Ketua PKM-RSH Polinsight, Rabu (10/7).

Dia menambahkan, penelitian gimik politik yang diprakarsai oleh mahasiwa Unnes ini melibatkan banyak pihak di antaranya yakni pemilih pemula dengan usia 17-23 tahun yang berada di Kota Semarang sebagai responden. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Tengah, DPD PDI-P Jawa Tengah dan DPD Gerindra Jawa Tengah sebagai informan ahli pada penyimpulan hasil dari pesebaran angket kepada pemilih pemula.

Penelitian yang dilakukan tim PKM-RSH Unnes ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gimik politik terhadap keputusan pemilih pemula dalam memilih. Dari riset yang dilakukan ditemukan banyak fakta dari uji data maupun wawancara, bahwa rata-rata pemilih pemula dari hasil uji 400 sampel terpengaruh dengan adanya gimik politik sebagai strategi komunikasi aktor politik, hal ini disebabkan gimik bersifat entertaimen dan hiburan yang mudah diterima pemilih pemula.

Riset yang dilakukan mahasiwa unnes ini juga memberikan solusi dari permasalah yang ada, yakni berupa gagasan matriks yang menjadi output pada riset ini, Majalah Nyentrik Edukasi politik (Matrik) tersebut dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan literasi politik dikalangan pemilih pemula dengan mengoptimalkan bahasa visual melalui ilustrasi untuk mengubah perspektif pendidikan politik yang kaku, monotan, dan membosankan.

Melalui riset ini Tim PKM-RSH berharap dapat memberikan pemahaman kepada publik bahwa dinamika politik nyata, salah satunya terlihat dalam strategi komunikasi politik yang mengalami perubahan sehinga literasi politik penting ditanamkan kepada publik sebagai landasan yang mutlak dalam bertindak dan menyikapi dinamika politik yang terjadi. St

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Kapolda Jateng Bersama Menteri ATR BPN Ungkap Kasus Mafia Tanah Terbesar Nasional

Kemendagri Kaji Raperda Jateng tentang Pemajuan Kebudayaan