in

LDII Jateng Tegaskan Netral Aktif dalam Pilkada 2024

Ketua DPW LDII Jateng Prof Singgih Tri Sulistiyono (kanan) dan Wakil Ketua LDII Jateng Sunardi Joko Santoso dalam media gathering. Foto: Siti KH

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jateng Prof Dr Singgih Tri Sulistiyono MHum menegaskan, LDII Jateng pada prinsipnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini bersikap netral aktif.

”LDII punya motto netral aktif. Netral artinya, sebagai lembaga dakwah kita tidak memihak pada salah satu pasangan calon (paslon). Aktif, artinya kita tetap menjadi partisipan, dimana warga LDII wajib untuk memberikan pilihannya dalam Pilkada 2024. Sebab, aspirasi warga LDII sangat penting karena mereka berperan aktif dalam kehidupan sosial,” jelasnya, Minggu (27/10/2024).

Prof Singgih Tri Sulistiyono mengatakan, hal itu di sela acara Media Gathering dengan tema Peran media massa membudayakan silaturrahim, menjaga keseimbangan informasi dalam memantapkan kerukunan umat beragama di Jawa Tengah, yang berlangsung di Hotel Santika, Semarang.

Lebih lanjut menurutnya, dengan netral maka, peran LDII menjaga persatuan dan kesatuan. Sementara berperan aktif, adalah menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan tidak golput. ”LDII tidak memihak, tetapi kami mengimbau agar seluruh warga LDII ikut serta dalam pemilihan dan menggunakan hak suara mereka dengan bijak. Suara kita penting untuk masa depan bangsa,” jelasnya.

Sedangkan lewat silaturrahim, menurutnya, akan menimbulkan saling toleransi. ”Termasuk menjelang Pilkada ini, sudah barang tentu dengan menjaga perbedaan, maka momen ini sangat penting dalam menjaga persatuan bangsa dan negara. Termasuk menjaga kerukunan umat beragama. Pasalnya, acapkali ada sekelompok orang atau individu yang merasa benar sendiri dengan pendapat-pendapatnya, yang dapat memunculkan konflik,” jelasnya didampingi Wakil Ketua LDII Jateng Sunardi Joko Santoso.

Sementara itu, terkait peran media massa, menurut Prof Singgih sangat penting dalam turut andil menjaga persatuan bangsa dan negara. Sebab, media massa menjadi literasi kerukunan untuk mencegah perpecahan. Termasuk kolaborasi media massa dengan ormas, dalam hal ini LDII untuk berkontribusi nyata di dalam kehidupan sehari-hari.

”Apalagi dalam perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, maka dalam hal ini ormas Islam pun harus meresponnya dengan sikap yang adaptif dan mampu menghadapi dan menyiasati kondisi yang ada. Sehingga tetap diterima dan dibutuhkan masyarakat,” jelasnya. she

Written by Jatengdaily.com

Indah Slovankaa Bersyukur Bisa Wujudkan Mimpinya Sebagai Bintang Film

Seniman Jateng Diimbau Datang ke TPS 27 November mendatang