Pria di Semarang Ngaku Ketua PP Arogan dengan Pengendara Lain Ternyata Hanya Simpatisan Ormas

PP pancasila

Wisnu (tengah) dan Wakil Ketua I Bidang Organisasi dan Keanggotaan Pemuda Pancasila Jateng, Windo Wijakso (kanan). Foto: adri

SEMARANG (Jatengdaily.com)– Sosok pria yang mengaku lawyer dan Ketua Ormas Pemuda Pancasila (PP)  yang arogan dengan pengguna jalan lain di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dipicu salah paham.

Video viral yang diunggah di akun Instagram @kejadiansemarang. Memperlihatkan pria bernama Wisnu itu terpancing emosi ketika pengemudi mobil yang merekam Michael tidak mau mengalah saat berpapasan dengan mobil HRV dikendarai wanita itu.

“Jadi jalan itu kampung yang digunakan untuk kepentingan masyarakat tertentu. Kebetulan posisi menanjak dan yang bawa mobil rekan kerja perempuan. Istri saya di Jakarta,” kata Wisnu di kediaman Ketua Pemuda Pancasila Jateng, Bambang Eko Purnomo, Semarang, Sabtu (13/7).

Dia menyebut bahwa wanita pengendara HRV sudah mengalah memundurkan mobil, tapi justru Michael pengendara mobil yang berpapasan tetap memaksakan maju.

“Kalau dilihat kalau mobil yang dikendarai Michael bisa jalan. Tapi mereka memaksakan rekan saya untuk mundur,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, dia sebagai lelaki terpancing emosi ketika teman perempuannya diperlakukan seperti itu. Kemudian ia, turun dari mobil mempertanyakan identitas dengan memaki sopir.

“Saya emosi kenapa kok tidak mau lewat. Waktu itu posisinya berhenti sama berhentinya. Rekan saya sudah mundur mentok tapi dia tidak mau maju. Sebetulnya maju masih bisa,” jelasnya.

Informasinya jalur yang digunakan lewat tersebut merupakan akses jalan kampung, karena akses jalan utama tertutup longsor. Jalan itu kalau bersimpangan dengam mobil selalu macet.

“Maka saya bilang dari pihak kelurahan jalan ini harus dicari solusinya. Karena macet setiap pagi dan sore,” jelasnya.

Terkait Michael sendiri merupakan warga perumahan di daerah itu. Dirinya tidak tahu maksud tujuan dari pengemudi, namun atas kejadian itu sudah mediasi.

“Kami sudah dimediasi di tingkat desa. Mediasi juga disaksikan dari Kesbangpol Lurah, Intel Polsek menyatakan masalah sudah selesai,” tuturnya.

Dari pihaknya intern Pemuda Pancasila juga sudah meminta maaf MPC, MPM, MPN. Sebelumnya, viral video seorang pria mengaku sebagai Ketua Pemuda Pancasipa Kabupaten Semarang saat mobilnya melawan arah.

Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Organisasi dan Keanggotaan Pemuda Pancasila Jateng, Windo Wijakso mengatakan sosok pria yang mengaku Ketua Pemuda Pancasila Jateng, ternyata hanya simpatisan dan belum memiliki kartu tanda anggota (KTA).

Meski belum ber-KTA, organisasinya tetap memberikan sanksi kepada pria yang bernama Wisnu itu.

“Beliau (Wisnu) belum miliki KTA (menjadi anggota secara resmi), jadi tidak bisa dikeluarkan, karena belum masuk anggota atau diklat pengkaderan anggota. Intinya, putusan majelis cabang, sanksi tegas, kita akan lakukan pembinaan kepada Wisnu yang nantinya akan diawasi langsung oleh Ketua Majelis Wakil Cabang Kabupaten Semarang, Ali Imron,” kata Windo.

Windo juga mengingatkan agar para MWC di kabupaten/kota untuk tak bersikap sewena-wena kepada warga. Termasuk mengawasi simpatisan hingga anggota masing-masing agar tak bersikap arogan kepada masyarakat.

“Intruksi majelis pimpinan wilayah, kami sampaikan seluruh keluarga besar Pemuda Pancasila maupun anggota kita saat ini, tak diperkenan kan arogan, harus humanis pada masyarakat. Dan ada sanksi tegas bila nanti melanggar,” tuturnya.

Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Kabupaten Semarang, Ali Imron mengatakan, kejadian yang viral merupakan kesalahpahaman saja antara Wisnu dengan Michael. Pihaknya meminta maaf atas kegaduhan yang timbul dari peristiwa itu.

“Dengan viralnya permasalahan ini, Wisnu dengan tidak sadar mengatasnamakan ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan Ketua Pemuda Pancasila. Cuma pengurus Pemuda Pancasila di Kabupaten Semarang,” kata Imron.

Pihaknya sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Setelah kejadian ini, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap anggotanya agar tidak bertindak secara arogan. adri-she