SEMARANG (Jatengdaily.com) – Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) merupakan salah satu agenda penting pemerintah 10 tahunan yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
SE2026 memotret seluruh kegiatan ekonomi mulai skala mikro hingga besar kecuali lapangan usaha dengan kategori A (Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan), O (Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib), dan T (Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja; Aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga).
Karakteristik data yang akan dikumpulkan diantaranya meliputi nama/alamat, kegiatan dan produk utama, jumlah tenaga berja, nilai pengeluaran dan pendapatan serta beberapa informasi dasar lainnya.

Pelaksanaan SE2026 dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari persiapan, uji coba, gladi bersih, pelaksanaan pendataan, analisis, dan diseminasi hasil.
Pada tahun 2024 ini dilaksanakan Kegiatan Penyusunan Strategi Pengumpulan Data terutama terhadap kantor pusat usaha ekonomi. Ini dilakukan untuk mendapatkan masukkan terkait rancangan yang tepat dalam pengumpulan data SE2026.
Demikian disampaikan Endang Tri Wahyuningsih, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah saat menyampaikan welcaome speech pada Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Sensus Ekonomi Provinsi Jawa Tengah, Selasa, 8 Oktober 2024 di Ballroom Hotel Santika Semarang.
FGD diikuti oleh Dinas/Badan terkait, assosiasi usaha, OJK, kantor pusat usaha dan perusahaan besar di Jawa Tengah.
“FGD diharapkan sejak dini dapat membangun kepercayaan dan kerjasama pada pelaksanaan SE2026. Pelaku usaha dapat berpartisipasi aktif menerima dan menyampaikan informasinya.
Sementara assosiasi usaha dapat menyampaikan peran pentingnya SE2026 ini kepada para anggotanya dan menghimbau untuk dapat merespon baik kegiatan SE2026 ini.
Sedangkan strategi pengumpulan data melalui kantor pusat diharapkan dapat meningkatkan efektifitas pendataan pada kantor cabang dan unit masing-maing kantor pusat.”, lanjutnya.
Dalam keynote speechnya, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud menyampaikan bahwa SE2026 dapat digunakan untuk mengawal Visi Indonesia Emas 2045 dimana diantara sasaran utama pembangunan nasional diarahkan pada pendapatan perkapita yang setara dengan negara indonesia maju.
Untuk mewujugkannya di antaranya melalui transformasi ekonomi. Hasil SE2026 akan digunakan untuk mengawal program-program nasional dibidang ekonomi.
“Bagi dunia usaha, SE2026 akan pula menciptakan lingkungan bisnis yang lebih informatif dan efisien. Disana akan diperoleh informasi pasar yang lebih akurat, perencanaan/ekspansi bisnis yang lebih baik, identifikasi peluang usaha dan penguatan daya saing”, imbuhnya.
FGD juga mennghadirkan beberapa narasumber yang memberikan materinya. Mereka adalah Efliza dari Inspektorat Wilayah III BPS-RI yang memaparkan banyak hal terkait arti penting, hasil dan pemanfaatan sensus ekonomi.
Berikutnya adalah Stefanus Agus Setiawan dari DPD Apindo Jawa Tengah dan Agung Budiono TH dari PHRD Jawa Tengah yang menyampaikan keorganisasian masing-masing dan kesanggupannya untuk siap menyukseskan kegiatan SE2026.
Keduanya pula menyampaikan beberapa trik bagaimana agar kegiatan SE2026 dan kegiatan BPS lain pada umumnya agar dapat diterima oleh responden terutama skala perusahaan. St