SEMARANG (Jatengdaily.com) – Meski sudah 79 tahun merdeka, rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dinilai masih belum kokoh. Hal ini menjadi sorotan dalam Seminar Bela Negara yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa (Menwa) 907 UNTAG Semarang di Grha Kebangsaan, baru-baru ini.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni Dr. Bambang Joyo Supeno, S.H., M.Hum., dosen Fakultas Hukum UNTAG, dan M. Yahya, Komandan Koramil. Seminar yang dihadiri mahasiswa dan para siswa SMA ini bertujuan membangkitkan kembali semangat bela negara di tengah tantangan globalisasi dan keterpecahan sosial.
Rektor UNTAG Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya bela negara sebagai landasan membangun bangsa yang berdaya saing. “Bela negara tidak hanya soal senjata, tetapi juga bagaimana kita menjaga persatuan, merawat keberagaman, dan berkontribusi aktif untuk Indonesia yang lebih baik,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Dalam pemaparannya, Dr. Bambang Joyo Supeno menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga persatuan bangsa. “Bela negara harus diiringi dengan pengembangan kepemudaan. Kaum muda perlu menggali potensi dan menemukan jati diri melalui pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan. Pemuda juga berperan sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan kekuatan moral bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan generasi muda yang berani dan inovatif untuk menghadapi tantangan zaman.
Sementara itu, M. Yahya menyentil persoalan karakter masyarakat yang menurutnya belum mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. “Kita masih sering terjebak pada primordialisme yang mempersempit cara pandang terhadap keberagaman. Penting bagi kita untuk menanamkan nilai toleransi, menghindari egoisme kelompok, dan selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah,” tegasnya.
Salah satu peserta siswa dari SMA Negeri 8 Semarang, mengaku mendapatkan wawasan baru dari seminar ini. “Saya jadi lebih paham pentingnya menjaga persatuan, apalagi di era sekarang banyak perpecahan di media sosial. Sebagai generasi muda, kami harus belajar lebih banyak tentang toleransi dan kepemimpinan,” ujarnya.
Seminar ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Peserta berharap kegiatan seperti ini dapat rutin digelar untuk membangun karakter bangsa yang lebih solid dan harmonis.
UNTAG Semarang melalui berbagai kegiatan terus berkomitmen mengedukasi generasi muda tentang pentingnya persatuan dan bela negara, sesuai visi kampus dalam membentuk pemimpin masa depan yang berbudi luhur dan nasionalis. St