in

Wujudkan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak Butuh Kecintaan dan Kesadaran Masyarakat

Sekda Demak H Akhmad Sugiharto ST MT berserta pejabat terkait juga tim dari Fakultas Teknik Undip saat diskusi tentang Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak. Foto : sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)– Kabupaten Demak dengan wisata religi dan budayanya peninggalan Walisanga mestinya menjadi magnet bagi jutaan wisatawan untuk berkunjung. Namun kurangnya branding dan pengelolaan atau managemen wisata secara optimal, alih-alih mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakatnya, justru polemik sosial muncul.

Sehubungan itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Demak berkoordinasi Tim PDP Kemedikbudristek 2024 Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro menyusun masterplan Penataan Kawasan Wisata Budaya Segitiga Emas Demak. Dimaksudkan untuk mengurai persoalan transportasi dan penataan PKL di seputar kawasan wisata religi.

Mulai dari Masjid Agung Demak, Pasar Bintoro, dan makam Sunan Kalijaga di Kadilangu. Termasuk pula di dalamnya kawasan Taman Parkir Wisata Tembiring Jogo Indah, yang sebenarnya dibangun sebagai pool bus wisata religi, sebelum wisatawan menuju Masjid Agung Demak dan ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.

Sejumlah rancangan disampaikan Ir Retno Susanti MT sebagai Ketua Tim Penyusunan Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak. Mulai dari penataan lahan parkir bus wisata, bangunan PKL, dan jalur bagi wisatawan yang menginginkan jalan kaki. Hingga moda shuttle sebagai alternatif bagi wisatawan religi yang menghendaki efektifitas. Serta tiketing bagi pelaku transportasi wisata yang lebih dulu ada, seperti ojek, andong, dan becak.

Hadir pada acara Forum Komunikasi Publik Penataan Kawasan Wisata Budaya Segitiga Emas Demak yang diadakan Dinas Pariwisata Kabupaten Demak di Ghradika Bina Praja tersebut, Sekda H Akhmad Sugiharto ST MT, Asisten II Sekda Drs H Agus Musyafak MSi, Ahmad Nur Azizul Miftah, ST, MM dari Bappelitbangda, serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Dra Endah Cahya Rini MM. Di samping juga para stakeholder pariwisata budaya dan religi Demak.

Mengenai paparan Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak, Sekda Akhmad Sugiharto memberikan apresiasi karena nantinya bisa dijadikan acuan. Namun lebih dari itu, menurutnya yang dibutuhkan agar para wisawatan bisa tinggal lebih lama dan lebih banyak pula membelanjakan uangnya di Demak adalah branding yang bagus. Di samping tentunya kecintaan serta rasa memiliki masyarakat Demak akan budaya peninggalan Walisanga, yang notabene menjadi modal wisata religi dan budaya Kabupaten Demak yang sesungguhnya.

“Terimakasih kami kepada tim penyusun Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak atas hasilnya yang disampaikan. Namun yang tak kalah penting adalah merubah mindset masyarakat Demak sendiri agar lebih cinta dan handarbeni budaya peninggalan kanjeng Sunan Kalijaga juga Walisanga,” kata sekda.

Jika dua rasa itu ada, sekda yang akrab disapa Pak Gik itu optimis ketertiban dan penataan akan mudah dilakukan. Sebab perbedaan itu disebutnya wajar dalam dinamika sosial.

“Demak ada di tengah jalur wisata religi Jawa Barat dan Jawa Timur. Mestinya ini kesempatan untuk berusaha menguat para wisawatan stay long atau tinggal lebih lama dan membelanjakan uangnya di Demak. Buat branding yang bagus, agar mereka tertarik dan nyaman berwisata religi lebih lama,” tandasnya. rie-she

Written by Jatengdaily.com

Kompetensi menjadi Kunci Pembeda antara Insan Pers dengan Agen Informasi Medsos

Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di KEK Kendal