18 Tahun Istiqomah, Santunan Anak Yatim PIMAJT Terus Meningkat

yatiman2

Ketua PIMAJT, Dr Hj Nur Kusuma Dewi Noor Achmad MSi. foto bersama anak yatim dan piatu, Sabtu 5 Juli 2025. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Selama 18 tahun tanpa henti, Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT) konsisten menebar kepedulian melalui santunan kepada anak yatim, khususnya dalam momentum 10 Muharam. Tahun ini, jumlah santunan yang diberikan kembali meningkat signifikan, mencerminkan keberkahan dari niat baik dan semangat istiqomah para pengurus.

Ketua PIMAJT, Dr Hj Nur Kusuma Dewi Noor Achmad MSi, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini dalam acara santunan yang digelar di Aula MAJT, Minggu (6/7/2025). Ia mengenang perjalanan panjang PIMAJT sejak awal berdiri pada 2007, yang kala itu baru mampu mengumpulkan dana santunan sebesar Rp 800 ribu.

“Dulu kita hanya bisa menyantuni sedikit anak dengan jumlah terbatas. Tapi alhamdulillah, tahun ini kami berhasil menghimpun santunan hingga Rp 225.050.000. Ini bukan karena kami hebat, tapi karena kepercayaan dari para donatur dan landasan niat yang tulus untuk berbagi,” ujar Nur Kusuma Dewi.

Kini, setiap anak yatim menerima santunan sebesar Rp 500 ribu per orang. Proses seleksi dilakukan ketat berdasarkan data Kartu Keluarga, untuk memastikan bahwa anak yang disantuni benar-benar tidak memiliki ayah karena telah meninggal atau cerai mati. Verifikasi ini dilakukan sesuai standar dari Baznas agar penyaluran tepat sasaran.

“Kami selalu mengacu pada prinsip 3A dari Baznas, yaitu Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Dengan begitu, santunan ini tidak hanya berdampak secara sosial, tapi juga sesuai dengan aturan keislaman dan kenegaraan,” tegas Ketua PIMAJT.

Kepedulian yang Bernilai Akhirat

Bagi Nur Kusuma Dewi, kegiatan ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan bentuk nyata dari ajaran Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya menyantuni anak yatim.

“Mereka harus merasa diperhatikan dan mendapatkan kesempatan hidup yang setara. Janji Rasul jelas, siapa yang menyantuni anak yatim, maka akan bersamanya di surga,” ucapnya sembari menunjukkan dua jari berdampingan, simbol kedekatan dengan Nabi di akhirat kelak.

Apresiasi terhadap peran PIMAJT juga disampaikan oleh KH Muh Zein Yusuf yang hadir mewakili Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Dr KH Ahmad Daroji MSi. Ia menyebut PIMAJT sebagai mitra strategis Baznas dalam menyalurkan dana zakat, tidak hanya saat Muharam, tetapi juga dalam berbagai program sosial keagamaan lainnya.

“Sinergi antara Baznas dan PIMAJT menjadi model kolaborasi yang baik dalam pengelolaan zakat. Dana dari ASN dan masyarakat yang dikelola Baznas disalurkan ke asnaf yang tepat, termasuk untuk anak-anak yatim seperti saat ini,” ujarnya.

450 Anak Yatim Tersantuni

Wakil Sekretaris PP MAJT, Drs KH Istajib AS, yang mewakili Ketua Umum PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, menyampaikan apresiasi mendalam kepada PIMAJT atas kiprahnya selama hampir dua dekade.

“PIMAJT telah memberikan kontribusi nyata lewat santunan yang menyentuh 450 anak yatim, bukan hanya dari Kota Semarang, tapi juga dari berbagai daerah lain. Ini bukan kegiatan kecil, melainkan aksi besar yang membawa manfaat luas,” tuturnya.

Ia juga mengajak para anak yatim untuk mendoakan para donatur dan pengurus agar diberikan kesehatan, umur panjang, serta kelapangan rezeki, sehingga pengabdian ini bisa terus berlanjut.

“Kami optimis, gerakan ini akan terus tumbuh dan membawa lebih banyak manfaat di masa depan. Semoga langkah-langkah baik ini terus mendapat ridha Allah SWT,” pungkas Istajib.

Dengan semangat yang terus menyala dan dukungan dari berbagai pihak, PIMAJT membuktikan bahwa kepedulian yang dijalankan dengan konsistensi dan niat tulus akan membuahkan hasil yang berkah — tak hanya untuk hari ini, tapi juga untuk kehidupan yang abadi kelak. St

Exit mobile version