DEMAK (Jatengdaily.com)– Sepekan lebih kasus dugaan pengeroyokan yang menelan satu korban jiwa di Dukuh Cempan Desa Bonangrejo, Demak berlalu, namun sejauh ini belum ada titik cerah dalam penanganan.
Sementara di sisi lain, keluarga korban menuntut keadilan segera ditegakkan.
Tragedi memilukan terjadi di Dukuh Cempan, Desa Bonangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Seorang pemuda, Aqil Siroj, tewas setelah diduga menjadi korban pengeroyokan pada Senin (31/3) lalu sekitar pukul 02.00 WIB.
Kejadian ini juga menyebabkan korban lainnya, Kholidin, mengalami luka parah setelah dianiaya dan dibuang ke sawah.
Kakak kandung korban, Ahmad Lukman mengisahkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, peristiwa pilu di malam menjelang takbiran itu bermula saat adiknya yakni almarhum Aqil Siroj dan teman-temannya, semuanya warga Dukuh Panjunan, berniat melakukan takbir keliling.
Namun sesampainya di ujung jalan Dukuh Cempan, mereka dicegat oleh pemuda Dukuh Cempan.
“Pada Sabtu malam tanggal 29 Maret, kabarnya mereka dicegat warga Cempan dan tidak boleh lewat atau takbiran di Dukuh Cempan. Sempat terjadi keributan, tapi akhirnya bubar dan tidak sampai terjadi pengeroyokan,” ujarnya.
Pada malam berikutnya, usai takbiran keliling, Aqil, Wanto, Kholidin, dan tiga orang lainnya beritikat mendatangi kembali dukuh Cempan.
“Niat mereka meminta klarifikasi terkait larangan tersebut. Karenanya mereka pun datang dengan tangan kosong, tanpa peralatan tawur seperti diisukan,” ujar Ahmad Lukman.
Namun sebelum sempat bertanya, lanjutnya, mereka sudah dikeroyok. Lawan mereka, kata Ahmad Lukman, tampaknya sudah bersiap dengan kayu balok, batako dan botol. Sehingga Kholidin dan Aqil Siroj menjadi sasaran pengeroyokan.
“Yang paling memprihtinkan, adik saya meninggal dunia di lokasi persawahan. Dengan luka hasil otopsi, kepala pecah di bagian belakang atas dan di atas leher bagian belakang. Selain itu memar di perut sampai punggung. Alat yang digunakan diduga berupa kayu balok, batu dan pecahan botol,” jelas Lukman.
Saat ini, dikatakan, pihak kepolisian telah menangkap empat orang terduga pelaku. Namun, ada sekitar 11 orang lainnya yang masih buron, termasuk dalang utama pengeroyokan.
“Kami berharap kasus ini segera terungkap. Semua pelaku ditangkap, dan dihukum sesuai aturan hukum yang berlaku, agar ada keadilan bagi kami keluarga korban,” tegas Lukman.
Saat dikonfirmasi mengenai kasus dugaan pengeroyokan di Desa Bonangrejo di malam Takbiran, Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha menyatakan, sedang dalam penanganan. “Beberapa (tersangka pelaku) sudah ditangkap. Tim sedang bekerja untuk menangkap pelaku lainnya. Mohon doanya ya,” kata kapolres. rie-she