Scroll Top

BP4 Jateng Diharapkan Menjadi Garda Empati Keluarga Sakinah

Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Dr. Ikhwan Hamzah dan Sekjen BP4 Pusat, Dr. H. Anwar Saadi, MA, foto bersama para pengurus BP4 Provinsi Jateng usai pengukuhan di Hotel Atria Magelang, Rabu 29 Oktober 2025.Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) — Dalam suasana hangat penuh kekeluargaan, pengukuhan pengurus Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi Jawa Tengah berlangsung dengan khidmat.

Di hadapan para tokoh dan dewan pakar, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Dr. Ikhwan Hamzah, menegaskan peran strategis BP4 dalam menjaga keutuhan rumah tangga dan menumbuhkan keluarga sakinah di tengah arus perubahan sosial yang kian deras.

“BP4 adalah mitra pemerintah sekaligus mitra kerja Kementerian Agama dalam membangun keluarga sakinah. Kini BP4 telah berkembang menjadi lembaga yang mandiri dan penuh dedikasi,” ujar Dr. Ikhwan dengan nada tegas namun teduh.

Ia menekankan bahwa seluruh program BP4 sejalan dengan Undang-Undang Nomor 74 tentang Perkawinan, terutama dalam hal pembinaan calon pengantin (catin) di Kantor Urusan Agama (KUA). BP4, katanya, menjadi jembatan empati antara pemerintah dan masyarakat, membantu calon pasangan memahami potensi konflik rumah tangga, sekaligus memberikan bimbingan pascanikah agar rumah tangga mereka kuat menghadapi badai kehidupan.

“BP4 bukan sekadar lembaga formal, tapi katalisator yang menghidupkan semangat keluarga. Ujung tombak pembinaan yang harus hadir dengan empati, mendengar dengan hati, dan menuntun dengan kasih,” ucapnya penuh makna.

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mendukung penuh kiprah BP4. Selamat bekerja, semoga amanah ini membawa berkah.”

Suasana menjadi semakin hangat ketika Ketua BP4 Jawa Tengah, Drs. H. Eman Sulaeman, MH, naik ke podium. Dengan suara bergetar, ia mengucapkan terima kasih atas dukungan Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.

Sekjen BP4 Pusat, Dr. H. Anwar Saadi, MA, mengatakan sejak berdiri tahun 1957 dan diformalkan pada 1961, BP4 hadir untuk menjawab tantangan besar: tingginya angka perceraian,” tutur Dr Anwar.
“Dulu, 60 persen rumah tangga berakhir dengan perpisahan. Kini, angkanya turun menjadi 30 persen. Ini perjuangan panjang, dan kami terus berikhtiar menekan lebih jauh. Karena mempertahankan pernikahan bukan sekadar pilihan, tapi jihad sosial — perjuangan menjaga keluarga tetap utuh,” katanya.

Ia menuturkan, hingga kini BP4 telah melatih 1.500 mediator keluarga melalui berbagai pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia. Langkah itu menjadi bukti keseriusan Kementerian Agama dalam memposisikan BP4 sebagai garda terdepan penanganan konflik rumah tangga.

Dr Anwar mengingatkan, Jawa Tengah termasuk tiga besar provinsi dengan angka perceraian tertinggi di Indonesia. Karena itu, BP4 Jateng berkomitmen memperluas pembinaan hingga ke tingkat kabupaten dan kecamatan melalui bimbingan teknis bagi para pengurus.

“Kami ingin para pengurus BP4 tidak hanya paham teori, tapi juga bisa menjadi penyejuk di tengah gejolak rumah tangga. Dengan kharisma, empati, dan doa, kami yakin BP4 Jateng dapat menumbuhkan lebih banyak keluarga sakinah di bumi Jawa Tengah,” ujarnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Acara tersebut turut dihadiri Sekjen BP4 Pusat, Dr. H. Anwar Saadi, MA, serta para dewan pakar seperti Prof. Dr. Ahmad Izzuddin, M.Ag, Prof. Dr. Ahmad Rofiq, dan Prof. Dr. Suhanjati, serta Kakanwil Kemenag Jateng, H Saiful Mujab.

Di penghujung acara, suasana haru terasa ketika para peserta saling berjabat tangan. Di balik senyum hangat mereka, tersimpan satu tekad yang sama: menjaga keluarga Indonesia agar tetap kuat, sakinah, dan penuh cinta di tengah tantangan zaman. St

 

Related Posts

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.