SEMARANG (Jatengdaily.com) – Pesona Kampung Bustaman di Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah dengan tradisi khasnya, ”Gebyuran Bustaman” memantik desainer kondang Samuel JD Wattimena untuk menggelar fashion show di sepanjang gang kampung ini. Warga pun dibuat bersukacita.
Ya, menggandeng sejumlah perancang busana Tanah Air, anggota Komisi VII DPR RI dari Dapil Jateng I tersebut berhasil menyulap Kampung Bustaman menjadi panggung bagi para model memperlihatkan keindahan busana dari kain wastra nusantara kreasi desainer ternama.
Inovasi tersebut mengena, karena warga dibuat gembira menyaksikan pementasan. Apalagi nuansa khas kampung seperti sapu lidi dan ternak kambing tampak di sana. Tak heran, banyak fotografer dan videografer mengabadikan momen unik dan langka tersebut.
Menurut Samuel, peragaan busana ini bertajuk ”Sukacita Bustaman Pertunjukan Bersama Warga (Samuel Wattimena X Hysteria). Harapannya, event yang dihelat sehari sebelum Gebyuran Bustaman (23/2) bisa sarana merajut kebersamaan berbagai elemen masyarakat dalam balutan kegembiraaan. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi ruang di mana sukacita, kreativitas, dan pelestarian budaya berpadu menjadi satu.
”Kampung Bustaman dipilih karena merupakan ikon yang memiliki sejarah, melegenda, punya latar belakang, punya eksistensi. Saya masuk ke sini untuk memperkuat eksistensi sejarah, untuk bersama membawa ke depan. Tadi ada mahasiswa Universitas Diponegoro yang ikutan fashion show. Sebagai anak muda, ke depan mereka akan banyak ngomong tentang pengalamannya dan jadi pijakan ke depan. Dengan begitu, spirit dalam event ini adalah ”Berbalik ke Belakang untuk Melesat ke Depan,” ujar desainer yang banyak mendapat penghargaan internasional tersebut.
Samuel sendiri berharap, fashion show semacam ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang memberikan warna bagi Gebyuran Bustaman. Tradisi ini adalah upacara perang air yang bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa sebelum berpuasa. Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1742, dipelopori oleh Kyai Bustam.
”Harapan seperti itu, tapi tentu dengan inovasi. Artinya ada hal yang baru yang ditampilkan, bukan lagi sebagai pengulangan,” tandasnya.
Kota Fashion
Hal lain yang mendorong Samuel untuk menampilkan wastra nusantara di Kampung Bustaman adalah keinginannya memperkuat predikat Kota Semarang sebagai Kota Fashion versi Badan Ekonomi Kreatif.
”Sebagai legislator DPR RI dari Jateng I (KotaSemarang, Kabupaten Semarang, Kendal, dan Kota Salatiga) tentunya saya harus mengisi. Sebagai orang yang banyak berkecimpung di dunia fashion, tentunya saya ingin berkiprah untuk menyemarakkan pertunjukan busana di Semarang,” tandas Samuel yang sudah 46 tahun memiliki mimpi besar menjadikan Indonesia sebagai pusat mode busana etnik ini.
Dalam pergelaran Sukacita Bustaman Pertunjukan Bersama Warga, Samuel menggandeng desainer ibukota Yoyo Prasetio, Emmy Thee, Dimas Mahendra. Dari Semarang sendiri ada Sudarna Suarsa dan Elkana, serta Tya Chandra dari Salatiga.
Ketua Panitia Gebyuran Bustaman, Anita, menyampaikan dengan adanya Sukacita Bustaman ini diharapkan lebih melambungkan nama kampung Kampung Bustaman ke orbit nasional, dari sektor pariwisata, budaya dan gelaran fashion-nya. ”Bustaman nantinya tak hanya dikenal dengan gulai kambingnya, tradisi perang air, tapi juga pertunjukan busana,” tambahnya.
Kegiatan Sukacita Bustaman, selain dihadiri Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, juga Camat Semarang Tengah Aniceto Magno, Camat Semarang Barat Elly Asmara, juga pejabat Kelurahan Purwodinatan. St