SEMARANG (Jatengdaily-.com) – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah menutup akhir tahun 2025 dengan menyampaikan refleksi bertajuk “Menjaga Jawa Tengah Tetap Rukun dan Toleran: Capaian dan Refleksi FKUB Tahun 2025”.
Refleksi akhir tahun ditandatangani Ketua FKUB Jawa Tengah: Prof. H. Imam Yahya, M.Ag dan Sekretaris FKUB Jawa Tengah: Dr. KH. Multazam, M.Pd, Rabu 31 Desember 2025.
Refleksi FKUB Jateng ini sebagai bentuk pertanggungjawaban publik atas peran strategis FKUB dalam merawat, menjaga, dan menguatkan kerukunan umat beragama di Jawa Tengah.
Sepanjang 2025, FKUB Jawa Tengah bersama FKUB kabupaten/kota terus mengintensifkan dialog lintas iman, mitigasi potensi konflik sosial-keagamaan, serta edukasi toleransi yang berakar pada kearifan lokal dan nilai-nilai kebangsaan.
Upaya tersebut dilakukan secara konsisten dengan melibatkan berbagai elemen, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, hingga generasi muda.
Salah satu capaian yang disoroti adalah hasil pemeringkatan Kota Toleran versi Setara Institute tahun 2025. Dalam pemeringkatan tersebut, tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah berhasil masuk dalam 10 besar kota/kabupaten paling toleran di Indonesia.
Prestasi ini dinilai sebagai indikator nyata bahwa kerja-kerja FKUB di daerah berjalan efektif dalam membangun ruang publik yang inklusif, aman, dan adil bagi seluruh pemeluk agama dan kepercayaan.
Capaian membanggakan lainnya datang dari Indeks Harmony Award versi Kementerian Agama RI tahun 2025. Pada ajang tersebut, FKUB Kabupaten Klaten berhasil meraih peringkat pertama tingkat nasional.
Penghargaan ini menegaskan keberhasilan FKUB Klaten dalam mengelola relasi sosial-keagamaan secara dialogis, kolaboratif, dan preventif, sekaligus menjadi praktik baik yang dapat direplikasi oleh FKUB di daerah lain.
Apresiasi kepada Pemprov Jateng
FKUB Jawa Tengah juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah.
Dukungan kebijakan, fasilitasi program, dan sinergi berkelanjutan dinilai menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan peran FKUB di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Sekretaris FKUB Jawa Tengah, Dr. KH. Multazam, M.Pd., menegaskan bahwa tugas utama FKUB adalah menjaga kondusivitas Jawa Tengah agar tetap aman dan harmonis. Menurutnya, kemitraan yang dibangun selama ini tidak hanya dilakukan dengan pemerintah dan tokoh agama, tetapi juga dengan dunia akademik.
“FKUB punya tugas mengawal dan menjaga kondusivitas Jawa Tengah. Kemitraan yang kami bangun dilakukan di berbagai kampus negeri maupun swasta di Jawa Tengah, untuk menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya kerukunan sejak dini,” ujar Multazam.
FKUB Jawa Tengah memandang bahwa capaian sepanjang 2025 bukanlah hasil kerja satu pihak, melainkan buah dari kolaborasi berbagai elemen masyarakat.
Sinergi inilah yang memperkuat posisi FKUB sebagai ruang bersama untuk merawat keindonesiaan, kebhinekaan, dan nilai-nilai moderasi beragama di Jawa Tengah.
Menutup refleksi akhir tahun, FKUB Jawa Tengah berharap dukungan dan sinergi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kesbangpol, serta Kementerian Agama dapat terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
Dengan dukungan tersebut, FKUB optimistis Jawa Tengah akan terus terjaga sebagai rumah bersama yang rukun, damai, dan toleran, sekaligus menjadi teladan kerukunan umat beragama di tingkat nasional. sunarto
0



