
DEMAK (Jatengdaily.com)- Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Demak melakukan silaturahmi dengan Wakil Bupati Demak KH Muhammad Badruddin, Selasa (28/10/2025). Pertemuan yang berlangsung hangat itu membahas berbagai persoalan penting daerah, mulai dari penanganan rob, pengelolaan sampah, pemberdayaan masyarakat, hingga pengembangan pariwisata.
Ketua ISNU Demak, H Agus Taufiqur Rahman, mengatakan bahwa ISNU beranggotakan para sarjana dari beragam disiplin ilmu dan profesi. Dengan modal sosial dan keilmuan tersebut, pihaknya ingin turut berperan aktif dalam memberikan masukan dan solusi untuk kemajuan Demak. “ISNU siap bersinergi dengan pemerintah daerah. Kami ingin berbuat nyata untuk kemaslahatan warga nahdliyin dan masyarakat Demak pada umumnya,” ujarnya.
Agus juga berharap ISNU bisa dilibatkan dalam kajian maupun penyusunan Peraturan Daerah (Perda). Menurutnya, para akademisi NU memahami betul kondisi sosial masyarakat di lapangan, sehingga pendapat mereka bisa memperkaya arah kebijakan daerah. “Selama ini yang sering dilibatkan justru akademisi dari luar yang kurang memahami situasi Demak. Padahal, kami ingin menjadikan sumbangan pemikiran ini sebagai amal jariyah bagi para cendekiawan NU,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Wabup KH Muhammad Badruddin yang akrab disapa Gus Bad mengapresiasi inisiatif dan kepedulian ISNU. Ia menyebut, peran para ilmuwan dan sarjana sangat dibutuhkan dalam membangun Demak agar lebih maju dan sejahtera. “Demak ini milik masyarakat, bukan hanya milik bupati atau wakil bupati. Maka, diperlukan sumbangsih pikiran dari semua pihak agar kemaslahatan umat bisa terwujud,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Bad juga menyinggung sejumlah persoalan klasik di Demak seperti penanganan rob dan pengelolaan sampah. Ia menilai, permasalahan lingkungan harus ditangani sejak dari desa. “Kalau pengelolaan sampah bisa tuntas di desa, tidak akan menumpuk di TPA atau dibuang ke sungai yang akhirnya menimbulkan banjir. Seremoni tak perlu, yang penting aksi nyata bersih-bersih,” ujarnya.
Selain soal lingkungan, pemberdayaan masyarakat juga menjadi sorotan. Gus Bad mendorong agar berbagai program pemerintah bisa benar-benar menyentuh masyarakat bawah dan memberi manfaat ekonomi. Ia juga menyinggung pentingnya menata kawasan wisata religi seperti Alun-Alun dan Masjid Agung Demak yang merupakan cagar budaya.
Tak hanya itu, kawasan pesisir seperti Wedung juga direncanakan menjadi destinasi wisata kuliner berbasis hasil laut. “Kita bisa kembangkan Wedung seperti Muara Angke, tempat wisatawan bisa membeli ikan segar dan langsung menikmatinya di sana. Konsep seperti ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir,” jelasnya.
Melalui pertemuan ini, baik Pemkab Demak maupun ISNU sepakat untuk terus memperkuat sinergi. Keduanya berharap, langkah bersama ini dapat melahirkan gagasan konkret bagi kemajuan Demak agar tidak hanya menjadi kota lintasan, tetapi tumbuh sebagai kota tujuan dengan potensi besar di bidang ekonomi, budaya, dan pariwisata. rie-she

