PATI (Jatengdily.com) – Para ulama di wilayah Eks Karesidenan Pati yaitu Kabupaten Kudus, Jepara, Rembang, Blora dan Pati menyampaikan prihatin merebaknya judi online dan karaoke liar serta berbagai bentuk kemaksiatan lain belakangan ini. Keprihatinan tersebut muncul dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Se Eks-Karesidenan Pati di Hotel Gitary Kabupaten Pati, Selasa (7/1).
Keprihatinan dan keluhan tersebut disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum MUI Kudus KH Ahmad Hamdani Hasanudin Lc MA, Ketua Umum MUI Rembang Dr KH Faqih Mudawam MPdI, Ketua MUI Blora KH Masfuin MPdI, Ketua MUI Jepara Ir KH Sholih MM dan Ketua Umum MUI Pati Prof Dr KH Abdul Karim MPd. Sebagai moderator Sekretaris Umum MUI Pati KH Abdul Hamid MAg.
Karena itu MUI mengingatkan pimpinan daerah untuk lebih tegas lagi melakukan penindakan berbagai bentuk kemaksiatan tersebut. Apalagi tiga bulan yang akan datang sudah memasuki bulan suci Ramadan.
Rakorda
Rakorda yang dipimpin Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi dan Sekretaris Umum Drs KH Muhyidin MAg membahas berbagai persoalan aktual yang dihadapi MUI di wilayah kabupaten/kota serta membahas program kerja 2025. Rakorda juga dimanfaatkan untuk menyampaikan hasil-hasil Rakernas MUI di Jakarta belum lama ini.
‘’Eks Karesidenan Pati menjadi rakorda yang pertama dilanjutkan Eks Karesidenan Semarang, Solo Raya, Pekalongan dan Banyumas. Melalui Rakorda tersebut MUI Jawa Tengah mendengar langsung persoalan yang terjadi di daerah dan mencarikan jalan keluar penyelesaianya,’’ kata Kiai Muhyiddin.
Sebelumnya Sekretaris MUI Jateng Dr KH Multazam Ahmad dan Agus Fathuddin Yusuf MA menyampaikan materi tentang Islam Wasathiyah dan Kode Etik MUI.
Masalah lain yang muncul dalam rakorda tersebut yaitu tentang posisi MUI dalam soal sertifikasi halal perlu dipertegas dan keberadaan LPPOM tetap sebagai bagian dari MUI.
Sekretaris Umum MUI Jateng Drs KH Muhyiddin MAg merasa bersyukur karena tugas MUI sebagai pelayan umat (khadimul ummah) dan mitra baik pemerintah (shadiqul hukumah) bisa dilaksanakan dengan baik selama 2024. ‘’Alhamdulillah di tahun 2024 tidak muncul aliran keagamaan yang aneh-aneh sebagaimana tahun sebelumnya,’’ kata Kiai Muhyiddin.
Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengingatkan para pengurus MUI untuk lebih meningkatkan peran dakwahnya lagi di masyarakat menggunakan berbagai media termasuk medsos. ‘’Kemajuan dunia digital yang saat ini digandrungi anak-anak muda generasi Z ini juga harus dimengerti dan dikuasai para ulama. Jangan sampai ada yang ketinggalan zaman dan gaptek,’’ katanya.St