Mahasiswa FISIP Untag Semarang Pamerkan Karya Riset Berdampak Besar

riset untag

Sekitar 100 mahasiswa FISIP Untag Semarang mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam seminar yang menjadi puncak dari mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif, di Grha Kebangsaan. Kampus Merah Putih, belum lama ini. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) — “Langkah kecil, dampak besar.” Kalimat itu bukan sekadar tema seminar, melainkan cerminan semangat para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang dalam menapaki dunia riset kualitatif. Bertempat di Graha Kebangsaan, Jumat (5/7), lebih dari 100 mahasiswa mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam seminar yang menjadi puncak dari mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif.

Selama satu semester, para mahasiswa tidak hanya berkutat pada teori di ruang kelas, tetapi juga terjun langsung ke lapangan. Mereka melakukan wawancara mendalam, observasi partisipatif, hingga analisis tematik terhadap berbagai persoalan sosial. Hasilnya adalah karya-karya ilmiah yang tidak hanya menggugah secara akademik, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan.

Dekan FISIP Untag Semarang, Prof. Dr. Rini Werdiningsih, M.S., dalam sambutannya menegaskan pentingnya riset kualitatif sebagai sarana menumbuhkan kepekaan sosial dan daya kritis mahasiswa.

“Kami percaya, setiap langkah kecil yang hari ini dipresentasikan akan memberi dampak besar di masa depan. Penelitian kualitatif adalah jalan sunyi yang menuntut ketekunan, sensitivitas, dan keberanian untuk memahami realitas masyarakat secara mendalam,” ujarnya.

Tema yang diangkat mahasiswa pun beragam, mencakup isu-isu sosial perkotaan, ketahanan keluarga marginal, ketimpangan gender, hingga pelestarian budaya lokal. Beragamnya topik ini menunjukkan keluasan perspektif dan keberanian mahasiswa dalam menggali realitas sosial yang kompleks.

Pengampu mata kuliah sekaligus penggagas seminar, Dr. Indra Kertati, M.Si., tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. Ia menyebut momen ini sebagai puncak dari proses panjang yang dijalani mahasiswa, lengkap dengan dinamika emosionalnya.

“Hari ini bukan sekadar seminar. Ini adalah puncak dari perjalanan panjang penuh tanya, ragu, dan pencarian makna. Mereka bukan sekadar mahasiswa, tetapi peneliti muda yang telah menaklukkan proses dengan jatuh bangunnya, dengan tawa dan air matanya,” tuturnya penuh haru.

Sebagai kelanjutan dari seminar ini, Dr. Indra merencanakan penerbitan buku ber-ISBN yang akan memuat 17 karya terbaik mahasiswa. Buku tersebut diharapkan dapat menjadi referensi ilmiah bagi kalangan akademisi dan praktisi riset kualitatif lintas disiplin.

Apresiasi juga datang dari Dra. Christine DW, M.Si., Koordinator Penelitian FISIP. Ia menilai bahwa karya-karya mahasiswa ini telah memenuhi standar publikasi ilmiah dan layak untuk dikembangkan ke jurnal nasional bahkan internasional.

“Saya bangga karena karya-karya ini menunjukkan keberanian mereka menulis, berpikir kritis, dan menggali isu-isu sosial yang relevan,” ujarnya.

FISIP Untag Semarang pun menegaskan komitmennya dalam memperkuat budaya riset berbasis pengalaman lapangan. Seminar ini direncanakan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memberikan ruang aktualisasi intelektual bagi mahasiswa, tetapi juga menghasilkan karya yang memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.

Dengan semangat “Langkah Kecil, Dampak Besar,” mahasiswa FISIP Untag Semarang membuktikan bahwa keberanian meneliti dan menulis dapat membuka jalan bagi perubahan sosial yang bermakna. St

Exit mobile version