in

MAJT Hidupkan Tradisi Salawat Nariyah 4444 Kali, Menggema Setiap Kamis Kedua

Mulai Juli 2025 lalu, PP MAJT resmi memprogramkan pembacaan Salawat Nariyah sebanyak 4.444 kali, yang digelar setiap Kamis kedua tiap bulan.Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Suasana sore di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan kembali diwarnai lantunan salawat yang menggema, ketika ratusan jamaah duduk berderet, bibir mereka lirih menyebut nama Nabi, hati mereka penuh harap akan berkah dan ketenangan.

Mulai Juli 2025 lalu, PP MAJT resmi memprogramkan pembacaan Salawat Nariyah sebanyak 4.444 kali, yang digelar setiap Kamis kedua tiap bulan.

Program ini lahir dari keinginan untuk menumbuhkan kecintaan umat kepada Rasulullah sekaligus memakmurkan rumah Allah.

“Salawat Nariyah itu kita niatkan untuk memohon kepada Allah agar MAJT semakin makmur. Kalau makmur, jemaahnya akan bertambah—baik saat pengajian maupun shalat rawatib,” tutur Sekretaris PP MAJT, Drs KH Muhyidin MAg, Selasa (12/8/2025).

Kiai Muhyidin menjelaskan, para ulama sejak dulu menganjurkan membaca salawat Nariyah 4.444 kali untuk memohon terkabulnya hajat besar. Itulah yang menjadi semangat MAJT, menjadikan salawat bukan hanya ibadah, tetapi juga perekat hati jamaah. “Kita ingin semarak masjid ini terasa hingga ke sudut hati setiap yang datang,” ujarnya.

Pilihan hari Kamis kedua bukan tanpa alasan. MAJT telah memiliki agenda rutin pembacaan Maulid Diba setiap Kamis, sehingga Kamis kedua dijadikan momen khusus untuk salawat Nariyah. Bulan ini, kegiatan akan dilaksanakan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bakda Asar.

Ketua Takmir MAJT, Drs KH Hadlor Ihsan, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk ikhtiar spiritual. “Salawat Nariyah punya fadhilah luar biasa—menghilangkan kesulitan, melapangkan jalan, dan memohon terkabulnya hajat besar,” jelasnya. Jumlah 4.444 kali sendiri, kata Kiai Hadlor, merujuk pada Kitab Khozinatul Asror, yang mencatat tradisi para ulama Maroko dahulu kala.

Menariknya, Wakil Sekretaris PP MAJT, Drs KH Istajib AS, mengungkap bahwa tradisi ini bukan hal baru di MAJT.

“Tahun 2003, di awal pembangunan masjid ini, kita sudah melaksanakannya. Tapi sempat terhenti, dan sekarang kita hidupkan lagi. Semoga dari sini, jemaah semakin ramai dan semangat bersalawat tumbuh kembali,” katanya.

Maka, setiap Kamis kedua, MAJT bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat gelora cinta Rasul. Di bawah kubah megah yang berdiri di jantung Semarang, suara salawat Nariyah akan terus bergema—menyatu dengan doa-doa yang naik ke langit, mengetuk pintu rahmat Ilahi. St

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Seorang Kakek di Pemalang Meninggal Saat Selamatkan Kucing di Sumur

Meriah, Inilah Sejumlah Acara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah