in

Mengalirkan Harapan Lewat Pipa Paralon, Mahasiswa USM Latih Warga RW 03 Langensari Bertani Hidroponik

Eky Dui Andriawan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) XXVI dari Universitas Semarang (USM), datang membawa harapan baru melalui pelatihan Instalasi Hidroponik Sederhana yang diberikan kepada warga RW 03. Bersama dosen pembimbing lapangannya, Dr. Andhy Tri Adriyanto, S.E., M.M., Eky mengajarkan teknik bertani tanpa tanah yang mudah diterapkan, hemat lahan, dan ramah lingkungan. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Di sebuah sudut Kelurahan Langensari, Ungaran Barat, semangat bertani kembali tumbuh—bukan di ladang luas atau sawah hijau, tetapi dari pipa-pipa paralon yang tertata rapi di pekarangan rumah warga.

Eky Dui Andriawan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) XXVI dari Universitas Semarang (USM), datang membawa harapan baru melalui pelatihan Instalasi Hidroponik Sederhana yang diberikan kepada warga RW 03. Bersama dosen pembimbing lapangannya, Dr. Andhy Tri Adriyanto, S.E., M.M., Eky mengajarkan teknik bertani tanpa tanah yang mudah diterapkan, hemat lahan, dan ramah lingkungan.

“Metode ini memanfaatkan pipa paralon dan media tanam rockwool, dengan larutan nutrisi yang disesuaikan untuk mendukung pertumbuhan tanaman,” jelas Eky saat ditemui di lokasi pelatihan.

Namun, pelatihan ini bukan sekadar teori semata. Eky turut mendampingi warga dalam merawat tanaman hingga masa panen tiba. Ia ingin memastikan bahwa ilmu yang diberikan benar-benar dapat diterapkan dan membawa hasil nyata.

Dipilihnya Langensari bukan tanpa alasan. Eky melihat potensi besar yang dimiliki desa ini dalam mengembangkan pertanian modern skala rumahan. Melalui program unggulannya—budidaya ikan dan hidroponik—ia berharap mampu meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya ketahanan pangan sekaligus membuka peluang usaha produktif di tengah masyarakat.

“Tujuan kami adalah menanamkan keterampilan baru yang bermanfaat, serta mendorong kemandirian pangan di tingkat rumah tangga,” ujar Eky.

Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari para tokoh setempat. Ketua RT 07, Luthfi, dan Ketua RW 03, Adi Setyawan, hadir mendukung penuh pelatihan ini. Bagi mereka, kehadiran mahasiswa KKN bukan hanya membawa ilmu, tetapi juga semangat perubahan.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN ini. Semoga hidroponik bisa menjadi inspirasi dan memberi manfaat jangka panjang bagi warga,” kata Adi Setyawan.

Ia juga berharap program ini tidak berhenti saat masa KKN berakhir, melainkan terus berlanjut hingga warga benar-benar mandiri dalam mengelola sistem hidroponik mereka sendiri.

Dari tangan-tangan muda seperti Eky, pertanian masa depan tak lagi harus bergantung pada lahan luas. Di tengah keterbatasan ruang, kreativitas, dan semangat berbagi ilmu mampu menghadirkan panen, sekaligus harapan baru bagi masyarakat. St

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

SIG Ambil Peran Penting di Tol Semarang–Demak, Jalan di Atas Laut yang Menjanjikan Harapan Baru

Raker Stakeholder Daerah Klaster Barat dan Tengah 2025, Wujud Nyata Sinergi Hulu Migas dan Daerah Menuju Swasembada Energi