in

MQK Jateng 2025 Resmi Dibuka, Gus Yasin Ajak Santri Perkuat Literasi Kitab Kuning

Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH. Taj Yasin Maimoen.Foto:dok

JEPARA (Jatengdaily.com) – Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Jepara, Senin (21/7/2025), saat ratusan santri dari berbagai penjuru Jawa Tengah berkumpul untuk mengikuti pembukaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025. Acara prestisius ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH. Taj Yasin Maimoen.

Dalam sambutannya, sosok yang akrab disapa Gus Yasin ini menegaskan pentingnya MQK sebagai wadah untuk memperkuat literasi kitab kuning serta mencetak generasi ulama yang tangguh dan berkarakter.

“Pesantren dan kitab kuning adalah benteng akhlak dan nilai keislaman di Indonesia. MQK harus jadi ruang untuk memperkuat hal itu,” tegasnya di hadapan para santri dan pengasuh pondok.

Gus Yasin juga menekankan bahwa tantangan zaman yang semakin kompleks harus dijawab dengan ketajaman pemikiran para santri, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi dan spiritualitas pesantren.

“Santri bukan hanya penjaga nilai, tapi juga aktor pembangunan. MQK adalah batu loncatan untuk mempersiapkan mereka menjawab tantangan bangsa,” lanjutnya.

Sambutan hangat juga datang dari Wakil Bupati Jepara, Ibnu Hajar, yang hadir mewakili Pemerintah Kabupaten Jepara. Dalam pidatonya, ia menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya Jepara sebagai tuan rumah ajang MQK tingkat provinsi.

“Selamat datang di Jepara, kota yang bukan sekadar tempat singgah, tapi kota tujuan. Kami ajak para peserta untuk tidak hanya berlomba, tapi juga menikmati keramahan dan kekayaan budaya Jepara,” ujarnya.

Ajang MQK Jateng 2025 ini diikuti oleh 271 santri dari 78 pondok pesantren yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah. Para peserta akan bersaing dalam berbagai cabang lomba kitab kuning selama tiga hari ke depan, memperdalam kajian klasik yang telah menjadi warisan keilmuan Islam selama berabad-abad.

Lebih dari sekadar kompetisi, MQK menjadi ruang temu para santri untuk saling menginspirasi, memperkuat jejaring keilmuan, dan meneguhkan jati diri pesantren sebagai penjaga warisan intelektual Islam yang adaptif terhadap zaman.

Tampak wajah-wajah antusias para santri yang hadir, sebagian membawa kitab favorit mereka dengan sampul lusuh namun penuh makna, siap menunjukkan kemampuan terbaik demi membanggakan pesantren dan daerah asal mereka.

Dengan semangat yang menyala dan atmosfer pesantren yang hangat, MQK Jateng 2025 diharapkan bukan hanya melahirkan para juara, tapi juga mengukuhkan peran pesantren dalam mencetak generasi bangsa yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing.St

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

‘Anakku Harapanku’: Cermin Cinta dan Suara Hati Penyair untuk Dunia Anak

Ribuan Kades dan Lurah di Jateng Sambut Antusias Peluncuran Koperasi Merah Putih