in

Musim Hujan Waspadai Leptospirosis, Lima Orang Meninggal Dunia di Demak

Leptospirosis salah satunya disebabkan dari air kencing tikus. Foto: pixabay.com

DEMAK (Jatengdaily.com)- Kasus leptospirosis di Kabupaten Demak tahun 2024  ada 65 kasus dan tercatat lima orang meninggal dunia.

Dengan demikian kasus leptospirosis mengalami kenaikan kasus meskipun jumlah korban meninggal turun. Data tahun 2022 jumlah penderita 42 orang meninggal 13 orang. Sedangkan data tahun 2023 kemarin, jumlah penderita sebanyak 53 orang, meninggal 6 orang.

Dilansir dari laman resmi demakkab.go.id, Kamis (2/1/2025), di Kabupaten Demak merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki kasus leptospirosis yang disertai dengan angka kematian, hampir setiap tahunnya di 12 Kecamatan.

Penularan penyakit tersebut ke manusia dari hewan di diketahui akibat kontak dengan tanah dan air (air buangan kamar mandi, air sungai dan air tanah) yang telah tercemar bakteri leptospirosis dari kencing tikus.

Kepala bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2KB) Dinkes Demak Hery Winarno mengatakan, di tahun 2024 5 orang meninggal dari wilayah Puskesmas Bonang 1 (1 orang), wilayah Puskesmas Mranggen 1 (1 orang), wilayah Puskesmas Wonosalam 2 (1 orang) dan wilayah Puskesmas Karangawen 2 (2 orang).

”Di tahun 2024 ini ada 65 kasus leptospirosis dengan 5 orang meninggal dunia dari wilayah Puskesmas Bonang 1 (1 orang), wilayah Puskesmas Mranggen 1 (1 orang), wilayah Puskesmas Wonosalam 2 (1 orang) dan wilayah Puskesmas Karangawen 2 (2 orang), Selasa (31/12/24) saat dihubungi melalui pesan singkat.

Ditambahkan Heri, leptospirosis merupakan salah satu zoonosis yang ditularkan melalui kencing tikus yang erat hubungannya dengan sanitasi lingkungan masyarakat. she 

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Mendikdasmen Sebut Sistem Evaluasi Belajar Siswa akan Berubah pada 2025

Awal Tahun 2025, KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang