Loading ...

Pemerintah Percepat Penanggulangan TBC lewat Cek Kesehatan Gratis dan Kader Kesehatan

periksa dokter

Ilustrasi: Foto: kemenkes

JAKARTA (Jatengdaily.com)-  Pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) dengan memaksimalkan peran kader kesehatan dan program cek kesehatan gratis (CKG) yang telah menjangkau jutaan masyarakat di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus baru TBC di Indonesia setiap tahunnya. Di sisi lain, Indonesia telah berhasil mengidentifikasi sekitar 900 ribu kasus penderita TBC sepanjang 2025.

Hal tersebut disampaikan Wamenkes Dante dalam Forum Public Hearing bertajuk “Negara Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil” pada Rabu (28/5/2025).

“Tantangan selanjutnya adalah memastikan pasien yang sudah teridentifikasi segera mendapatkan pengobatan yang tuntas,” ujar Dante seperti yang dikutip InfoPublik, Jumat (30/5/2025).

Lanjutnya, pengobatan TBC umumnya membutuhkan waktu antara enam hingga sembilan bulan. Namun, pemerintah kini telah menyediakan obat dengan durasi pengobatan yang lebih singkat, sehingga pasien dapat menyelesaikan pengobatan dalam waktu enam bulan.

Peran kader TBC dinilai sangat penting dalam mendampingi pasien agar pengobatan berjalan lancar dan sesuai rencana. Dante menjelaskan kader TBC bertugas mendeteksi dan mengidentifikasi kontak erat pasien, mulai dari keluarga hingga lingkungan sekitar.

Jika ditemukan kasus, pasien akan langsung diarahkan untuk memulai pengobatan. Langkah ini sejalan dengan target penurunan prevalensi TBC di Indonesia, yang salah satunya dicapai melalui deteksi dini dan edukasi mengenai pentingnya menyelesaikan pengobatan secara tuntas.

Pemerintah menilai, pengendalian TBC tidak mungkin dilakukan secara eksklusif hanya oleh negara. Oleh karena itu, pelibatan lintas sektor, khususnya masyarakat melalui kader TBC, menjadi strategi utama.

Selain penguatan kader TBC, pemerintah juga terus menggencarkan program CKG yang telah diluncurkan sejak 10 Februari 2025. Dalam waktu singkat, program ini telah menjangkau lebih dari 6,9 juta warga di berbagai daerah.

Baca Juga  Gandeng Puskesmas, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Cek Kesehatan Gratis

Data menunjukkan, sebelum adanya CKG, hanya 39,8 persen masyarakat yang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Sementara 60,2 persen lainnya belum pernah memeriksakan diri sama sekali, yang meningkatkan risiko keterlambatan diagnosis berbagai penyakit.

Program CKG menjadi langkah penting untuk mendeteksi lebih awal penyakit kronis seperti gagal ginjal, jantung, diabetes, dan kanker,penyakit-penyakit yang membutuhkan biaya besar jika tidak ditangani sejak dini.

CKG juga menyasar kelompok rentan, seperti bayi, balita, dan anak sekolah, sebagai upaya mempersiapkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.

“Dengan pemeriksaan kesehatan sejak dini, anak-anak kita akan tumbuh sehat secara fisik dan mental. Ini adalah investasi masa depan bangsa,” tegas Dante. she 

Facebook Comments Box