in

Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Demak 2025, Bupati Eisti’anah Instruksikan Tak Terlena Angka Prevalensi 4,6 Persen

Bupati Demak dr Hj Eisti'anah bersama Ketua Tim Percepatan Pengentasan Stunting Kabupaten Demak KH Muhammad Badruddin serta jajaran pejabat terkait saat menyerahkan bantuan Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Foto: sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)- Prestasi terkait upaya percepatan penurunan angka stunting kembali diraih Kabupaten Demak. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka prevalensi stunting di Kabupaten Demak turun signifikan menjadi 4,6 persen dari 9,5 persen pada 2023.

Pada acara Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Demak 2025, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah menyampaikan apresiasi, atas hasil kerja kroyokan dalam percepatan penurunan angka stunting empat tahun terakhir. Terlihat dari hasil survei yang menunjukan tren menurun.

Dari semula 22,4 persen pada 2021, turun 16,2 persen pada 2022. Turun lagi menjadi 9,5 persen pada 2023, serta turun lagi cukup signifikan pada 2024 menjadi 4,6.persen.

“Dengan capaian tersebut, Kabupaten Demak masuk tiga daerah terendah angka stunting di Jawa Tengah. Ini hasil kerja keras kita semua, dan bukan kerja satu OPD. Kerja keroyokan semua kalangan, ada Dinas Kesehatan, Dinpermasdes P2KB, bidan desa, kades, PKK, posyandu,” kata bupati, Senin (05/05/2025).

Bahkan Forkompimda juga disebut bupati turut mendukung, seperti TNI melalui personel Babinsa dan Polri dengan bhabinkamtibmas. Serta Kemenag yang membantu pencegahan melalui penyuluhan larangan pernikahan dini, serta pembekalan calon pengantin.

“Sebab setelah menikah, mental mengasuh anak khususnya sejak dalam kandungan hingga lahir usia balita pada 1000 hari pertama kehidupan asupan gizi harus diperhatikan,” kata bupati.

Terlebih stunting bukan hanya masalah warga kurang mampu. Tapi terjadi pula pada keluarga berada, yang ada masalah pola asuh anak. Sehingga kemudian juga menjadi sasaran antisipasi stunting. Utamanya para orang tua sibuk kerja hingga tak bisa awasi perkembangan anak secara langsung.

Dari 22,4 pada 2021 menjadi 4,6 pada 2024 butuh effort yang besar. Maka itu jangan terus terlena, harus terus dijaga bahkan ditekan angka prevalensi stunting-nya, karena kelahiran anak terjadi setiap waktu. Maka itu perlu terus dipantau.

Turut hadir pada acara gelaran Dinpermasdes P2KB Kabupaten Demak itu, Ketua Tim Percepatan Pengentasan Stunting Kabupaten Demak yakni Wabup KH Muhammad Badruddin. Sekda Demak H Akhmad Sugiharto, Ketua TP PKK Kabupaten Demak dr H Muh Zaky Ma’ardi, juga pejabat dari BKKBN Jawa Tengah. Di samping Camat dan Kepala Puskesmas lokus stunting. rie-she

Written by Jatengdaily.com

Ajak Anak Olahraga, Indonesia Sehat Beri Peralatan Sepak Bola ke Panti Asuhan Eunike

Kantor Gubernur Rumah Rakyat Diresmikan, Siapapun Boleh Mengadu