SIG Perkuat Strategi Hadapi Tantangan, Optimistis Prospek Industri Semen Cerah

Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian memberikan paparan pada acara Public Expose Live 2025, Jumat (12/9/2025).Foto:dok
JAKARTA (Jatengdaily.com) – Permintaan semen domestik yang masih melemah sejak tahun 2024 tidak menyurutkan langkah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) untuk terus bergerak maju.
Dalam Paparan Publik pada Jumat (12/9/2025), Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen menghadirkan solusi yang adaptif dan inovatif demi menjawab dinamika industri.
“SIG kini fokus pada tiga strategi utama, yakni peningkatan pengelolaan pasar mikro, efisiensi biaya, serta optimalisasi produk turunan semen dan portofolio,” ujar Andriano.
Langkah ini membuat SIG semakin dekat dengan pelanggan di berbagai daerah. Dengan memahami kebutuhan lokal, perusahaan tak hanya menjaga rantai pasok tetap efisien, tetapi juga mendorong profitabilitas yang berkelanjutan.
Optimisme pun tumbuh seiring dengan program pemerintah dalam membangun 3 juta rumah dan mempercepat pembangunan infrastruktur.
Sebagai BUMN, SIG mengemban peran penting. “Kami siap mendukung pembangunan nasional dengan menghadirkan beragam solusi bahan bangunan yang inovatif, layanan berkualitas, serta jaringan produksi dan distribusi yang luas,” tambahnya.
Saat ini, SIG memiliki delapan merek semen yang menjadi pemimpin pasar di berbagai wilayah, seperti Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, Semen Andalas, Semen Baturaja, Semen Merdeka, hingga Thang Long Cement di Vietnam.
Produk-produk tersebut bukan hanya berstandar SNI dan mengandung lebih dari 90% komponen dalam negeri (TKDN), tetapi juga telah meraih sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia.
Komitmen SIG terhadap keberlanjutan terlihat nyata. Produk turunan semen seperti beton siap pakai dan bata interlock presisi dikembangkan dengan teknologi rendah emisi, menghasilkan karbon hingga 38% lebih rendah dibandingkan produk konvensional.
Didukung 9 pabrik semen terintegrasi, 27 pabrik pengemasan, 7 pabrik penggilingan, 7 pelabuhan, lebih dari 350 distributor, serta 63 ribu toko ritel, SIG mengoptimalkan digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) untuk memastikan distribusi produk berjalan efektif dan merata hingga pelosok negeri.
Tak hanya fokus pada pasar domestik, SIG juga memperkuat penetrasi ekspor. Pada semester pertama 2025, penjualan ekspor meningkat 24,9%.
Salah satu tonggak penting adalah pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur, melalui kerja sama dengan Taiheiyo Cement Corporation.
Proyek ini dirancang untuk melayani kapasitas ekspor hingga 1 juta ton per tahun, dengan tujuan utama pasar Amerika Serikat.
Uji coba pengiriman sudah dimulai sejak Maret hingga Agustus 2025, dengan total volume mencapai puluhan ribu ton ke Lampung dan Belawan menggunakan empat kapal. Ke depan, fasilitas ini diyakini akan menjadi kekuatan baru SIG dalam memperkuat daya saing global.
Kepercayaan terhadap SIG pun semakin kokoh. Belum lama ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menegaskan peringkat idAAA Stabil untuk SIG dan obligasi yang diterbitkan.
“Ini mencerminkan peran penting SIG dalam agenda pembangunan negara, posisi pasar yang kuat, serta profil keuangan yang sehat,” tutur Andriano.
Dengan segala langkah strategis tersebut, SIG tak hanya menjaga eksistensinya di tengah tantangan, tetapi juga memastikan hadir sebagai mitra pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia. St