Teliti Amanah Reputasi, Jefri Heridiansyah Dosen STIE Semarang Raih Doktor dari Unissula

Jefri Heridiansyah (empat dari kiri) bersama tim penguji, Foto: dok
SEMARANG (Jatengdaily.com)- Dosen STIE Semarang Jefri Heridiansyah, S.E., S.E (Akt)., M.M berhasil meraih gelar Doktor dari Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, dalam ujian tertutup, Kamis (7/8/2025).
Jefri yang kini menyandang gelar Dr Jefri Heridiansyah, S.E., S.E (Akt)., M.M tersebut, mengambil judul disertasi “Amanah Reputation dalam Meningkatkan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta Islam di Jawa Tengah.”
Dia hanya mengikuti ujian doktor tertutup (tidak ujian terbuka), sebab telah menerbitkan dua tulisan ilmiahnya di jurnal internasional bereputasi dan terindeks Scopus Q2 dan Q3. Kedua artikel tersebut telah disusunnya sejak semester 3, dan berhasil dipublikasikan pada Desember 2024 dan Maret 2025.
Penelitiannya tersebut mendapat respon sangat memuaskan dari para penguji. Ketua penguji yang juga merupakan Ketua Prodi PDIM FE Unissula Prof. Dr. Widodo, SE, M.Si mengatakan, disertasi Jefri Heridiansyah topiknya sangat menarik, yakni menyangkut amanah reputasi di lingkungan perguruan tinggi. Sebab banyak perguruan tinggi yang motifnya hanya profit, tidak diimbangi dengan amanah, maka tidak sustainable (berkelanjutan).
Lebih lanjut menurut Prof Widodo, sampai sekarang PDIM FE Unissula sudah menghasilkan 73 Doktor yang tersebar di seluruh Indonesia. PDIM FE Unissula lahir tahun 2017, saat ini sudah terakreditsi Unggul.
”Akreditasi Unggul sangat berdampak pada kepercayaan masyarakat, sehingga jumlah pendaftar banyak, dari beasiswa pemerintah saja ada 52 orang, padahal kuota tidak begitu banyak, belum ditambah mahasiswa reguler. Tetapi kami menjaga rasio antara jumlah dosen dan mahasiswa, jadi jumlah pendaftar tetap dibatasi, untuk selalu menjaga kualitas dan menjaga reputasi,” jelasnya.
Jefri Heridiansyah mengatakan, penelitiannya ini mengambil responden sebanyak 150 Kepala Program Studi (Kaprodi) di 16 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Islam di Jawa Tengah. Adapun populasi diambil sesuai wilayah, dan tidak hanya FE saja, namun lintas keilmuan.
Menurutnya, kinerja Kaprodi di perguruan tinggi sangat berpengaruh pada reputasi perguruan tinggi tersebut.
Maka Kaprodi dituntut untuk amanah reputasi dalam etika, amanah reputasi pada lingkungan kerja dan amanah reputasi dalam tanggung jawab sosial.
”Amanah reputasi tersebut akan berkorelasi pada peningkatan dan tercapainya kinerja organisasi dan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Maka, jika reputasi dibangun dengan kejujuran, etika, dan tanggung jawab sosial, maka akan berdampak langsung pada kinerja dan pengakuan institusi (dalam hal ini Perguruan Tinggi),” jelasnya.
Dari penelitiannya tersebut, dia melihat sejumlah jurusan atau prodi menunjukkan peningkatan akreditasi karena menerapkan budaya amanah reputasi.
”Amanah reputasi jika dibangun yang baik maka akan berdampak baik pada prodi dan Perguruan Tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, reputasi dan kinerja organisasi yang ada di Perguruan Tinggi Swasta Islam setidaknya akan memberikan alasan kuat dan mendasar bahwa penelitian tentang amanah reputasi menjadi sangat berguna dalam pengembangan ilmu manajemen strategis dan menjawab masalah yang dihadapi dalam mewujudkan kinerja kampus tersebut.
Hadir sebagai tim penguji adalah Prof. Dr. Mutamimah, SE, M.Si (tim promotor), Prof. Dr. Widodo, SE, M.Si (promotor dan ketua), Dr. Teguh Budi Raharjo, SE, MM (penguji eksternal), dan para penguji internal yakni Dr. Budhi Cahyono, SE, M.Si, Dr. Lutfi Nurcholis, SE, MM, Prof. Dr. Heru Sulistyo, SE, M.Si dan Prof. Dr. Hendar, SE, M.Si. she