in

Tetes Air yang Mengubah Hidup Warga Tuwiri Kulon, Kini Air Bersih Mengalir ke Rumah

SIG memberikan bantuan sarana dan prasarana air bersih berupa tandon air dan pipanisasi untuk distribusi air bersih ke rumah warga Dusun Bulu dan Dusun Mah Beser di Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Foto:dok

JAKARTA (Jatengdaily.com) – Di sebuah sudut Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, hidup berjalan dengan irama musim. Saat hujan datang, ember-ember besar, drum plastik, dan bak penampungan di halaman rumah warga penuh oleh air yang dikumpulkan dengan hati-hati. Setiap tetesnya berharga—harus cukup untuk kebutuhan minum, masak, mandi, dan memberi minum ternak hingga musim kering berakhir.

Namun ketika langit berubah biru tanpa awan, kegelisahan mulai menyelimuti warga Dusun Bulu dan Dusun Mah Beser. Air hujan di bak penampungan makin surut. Pilihan satu-satunya: membeli air bersih dari mobil tangki. Harga yang dibayar tidak murah—hingga empat tangki berkapasitas 5.000 liter setiap bulan. Biaya itu harus dipikul demi memastikan keluarga dan ternak tetap bertahan di musim kemarau.

“Kami sudah puluhan tahun begini. Kadang harus hemat sekali, sampai-sampai air bekas cucian sayur kami simpan untuk menyiram tanaman,” kenang Rasidan (77), warga Dusun Bulu.

Harapan baru datang ketika PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menggandeng pemerintah desa untuk membangun sarana air bersih yang layak. Hasilnya: tandon air atas berkapasitas 12.000 liter, tandon bawah 8.000 liter, pipanisasi sepanjang 2 kilometer, dan sistem distribusi langsung ke rumah warga. Air bersih yang dulu sulit didapat, kini mengalir dari keran rumah.

Kepala Desa Tuwiri Kulon, Dasmiyati, menyebut kerja sama ini sebagai titik balik. “Dulu warga harus mengeluarkan biaya besar hanya untuk beli air. Sekarang cukup bayar iuran bulanan yang jauh lebih murah. Ada 94 kepala keluarga yang sudah menikmati air bersih ini,” ujarnya.

Program ini dijalankan dengan skema pembiayaan bersama—Dana Desa membiayai pengeboran sumur, SIG membangun sistem distribusinya. Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) dibentuk untuk mengelola fasilitas ini, memastikan air tetap mengalir untuk tahun-tahun mendatang.

Bagi SIG, ini bukan sekadar proyek infrastruktur. “Akses air bersih adalah kebutuhan dasar yang menentukan kesehatan dan produktivitas masyarakat. Kami berharap fasilitas ini dijaga dan dimanfaatkan secara optimal untuk keberlangsungan generasi berikutnya,” tutur Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni.

Sore itu, di rumah sederhana Rasidan, keran air di dapur terus mengalir pelan. Istrinya sedang mencuci sayuran untuk makan malam. Tidak ada lagi rasa khawatir air akan habis sebelum musim hujan kembali. Bagi mereka, air bersih yang kini tersedia setiap hari adalah anugerah—tetes demi tetesnya membawa perubahan besar dalam hidup. St

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

LPPM USM Raih Penghargaan Mitra Kolaborasi Terbaik BRIN 2025

Mafrizal Sabet Piala Bergilir Rektor USM, Charity Golf Hasilkan Rp 400 Juta untuk Beasiswa