KABUPATEN SEMARANG (Jatengdaily.com) — Tim pengabdian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk GEMBIRA: Penguatan Gerakan Membangun Keluarga Bahagia dan Sejahtera, yang dilaksanakan di Desa Sambirejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini mengangkat tema “Orang Tua Bahagia, Keluarga Sejahtera” dan diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari para orang tua dan guru.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam menerapkan pola asuh yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, khususnya bagi mereka yang memiliki anak usia dini hingga remaja.
Kegiatan ini merupakan respons atas hasil asesmen lapangan yang menunjukkan bahwa para orang tua di Desa Sambirejo masih menghadapi berbagai tantangan pengasuhan. Mulai dari keterbatasan akses informasi parenting berbasis ilmiah, rendahnya literasi psikologi perkembangan anak, hingga minimnya dukungan komunitas dalam menghadapi permasalahan keluarga.
“Kami menemukan bahwa banyak orang tua kesulitan dalam memahami kebutuhan anak di berbagai tahap usia. Ada juga kendala komunikasi yang menyebabkan konflik dalam keluarga,” ujar Dr. Muslikah, S.Pd., M.Pd., Ketua Tim Pengabdian dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNNES.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, tim pengabdian menghadirkan dua bentuk layanan utama, yakni penyampaian materi klasikal dan psikoedukasi kelompok.
Pendekatan ini dirancang agar orang tua lebih memahami psikologi perkembangan anak, memiliki keterampilan komunikasi yang efektif, serta mampu menghadapi tantangan pengasuhan dengan cara yang lebih adaptif dan positif.
Pada sesi pertama, peserta mendapatkan materi parenting berjudul “Menjadi Orang Tua Bahagia” yang disampaikan oleh Dr. Muslikah. Setelah itu, peserta dibagi menjadi lima kelompok untuk mengikuti sesi psikoedukasi yang dipimpin oleh para anggota tim pengabdian FIPP UNNES, yaitu Dr. Ashari Mahfud, M.Pd., Dian Purbo Utomo, M.Pd., Edwinda Pravitra N, M.Pd., dan Dr. Binti Isrofin, S.Pd., M.Pd. Sesi ini menjadi ruang aman bagi para orang tua untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, sekaligus mendapatkan pendampingan seputar perkembangan dan permasalahan anak.
Kegiatan ditutup dengan “tepuk gembira”, sebuah sesi singkat namun penuh semangat yang mencerminkan harapan akan lahirnya keluarga-keluarga yang lebih tangguh, bahagia, dan suportif.
“Kami ingin para orang tua merasa didampingi, bukan dihakimi. Pendekatannya bukan menggurui, tapi membangun kapasitas bersama agar keluarga menjadi tempat tumbuh yang sehat dan harmonis. Karena ibu yang bahagia bisa menularkan kebahagiaan kepada seluruh anggota keluarganya,” tambah Dr. Muslikah.
Sebagai langkah keberlanjutan, tim pengabdian turut mendorong pembentukan komunitas belajar parenting di Desa Sambirejo, yang akan menjadi wadah bagi para orang tua untuk saling berbagi dan mendukung satu sama lain.
Selain itu, kerja sama juga dijalin dengan pemerintah desa agar program ini dapat terus dilanjutkan dan memberi dampak lebih luas bagi masyarakat.St