in

Wujudkan Pesantren Ramah Anak, Pemprov Jateng Berkomitmen Libatkan UNICEF

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. Foto: Prov Jateng

PEKALONGAN (Jatengdaily.com)- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk mendorong terciptanya pondok pesantren (ponpes) ramah anak, perempuan, dan disabilitas dengan melibatkan United Nations Children’s Fund (UNICEF), yang dinilai mampu memberikan dukungan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan inklusif bagi para santri.

Diketahui, UNICEF memiliki tujuan untuk memberikan perlindungan kepada anak, memastikan akses pendidikan dan kesehatan, hingga memenuhi hak-hak anak dan remaja.

“Kami rangkul UNICEF. Lembaga ini dianggap punya kapasitas menurut penilaian kalangan eksternal, termasuk dari kalangan orang tua santri,” ucap Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dalam Sarasehan Kepesantrenan di Pondok Pesantren Al Fusha, Kabupaten Pekalongan baru-baru ini.

Organisasi internasional itu menggunakan pendekatan dan metode yang dapat dikolaborasikan dengan cara kerja internal ponpes, dalam memastikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, terutama saat menghadapi kasus perundungan atau kekerasan, yang kerapkali muncul di lingkungan ponpes.

Wagub menegaskan pentingnya keterbukaan dan komunikasi apabila muncul kasus perundungan, sehingga semua pihak bisa sama-sama paham dan mengerti persoalan yang terjadi, serta berupaya mencari solusi dari permasalahan yang muncul.

“Jangan dipendam, nanti malah menjadi gunung es,” katanya.

Ia juga mengingatkan, pentingnya komunikasi yang baik antara pihak pondok pesantren dan orang tua siswa sebagai upaya deteksi dini kasus perundungan/kekerasan. Harapannya, ponpes mengetahui latar belakang dan kondisi calon santri, pun orang tua harus mengetahui situasi dan kondisi di mana anaknya menuntut ilmu.

“Harus ada deteksi dini dalam mengatasi permasalahan. Screening-nya melalui pembicaraan dengan orang tua. Pondok pesantren harus tahu latar belakang calon anak didik, dan permasalahannya apa,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Pemprov Jateng menggelar kegiatan Training of Facilitator bertema Kesejahteraan Remaja di Pesantren dan Keterampilan Hidup Remaja, yang bertujuan untuk membangun pemahaman terkait kekerasan yang dialami anak, dampak yang ditimbulkan, serta pentingnya mencegah dan menangani persoalan perundungan/kekerasan.

Tak berselang lama, Wagub juga beraudiensi dengan Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa, Ignatius Setyawan Cahyo; dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng, Ema Rachmawati, untuk menindaklanjuti komitmen bersama dalam menciptakan ponpes yang ramah anak, perempuan, dan disabilitas. she 

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Presiden Lantik Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI

Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Pertahanan Nasional di Tengah Ancaman Global