Langkah Gojek Fokus pada Layanan Utama, Dianggap oleh Pengamat Tepat

1 Min Read
Ilustrasi. Foto: dok

YOGYA (Jatengdaily.com) –Pengamat Ekonomi dari Yogjakarta, Ardito Bhinadi menilai langkah Gojek untuk fokus pada layanan utama dan menutup layanan yang tidak produktif sudah sangat tepat.

Bahkan ia menyarankan untuk tidak membuka kembali layanan tersebut agar dapat memaksimalkan pengembangan bisnisnya.

“Sebenarnya sebelum COVID-19 saya sudah menyarankan sebaikanya fokus pada bisnis intinya. Karena kalau tidak fokus akan jadi inefiensi dan kontra produktif terhadap upaya pengembangan. Fokus saja pada bisnis yang utama, yaitu pengantaran, semakin kesini semakin ketat persaingan,” ujar Ardito, Sabtu (27/6/2020), kepada wartawan.

Penutupan sejumlah layanan yang dilakukan Gojek mau tidak mau berdampak pada pengurangan sumber daya manusia. Menurut Ardito hal itu sangat rasional mengingat Gojek merupakan perusahaan yang dominan mengandalkan teknologi dibandingkan tenaga kerja.

“Pandemi COVID-19 berdampak pada berkurangnya kesempatan kerja di semua sektor usaha. Jumlahnya beragam tergantung strategi masing-masing perusahaan untuk bertahan. Unit produksi barang/jasa yang masuk harus dibatasi. Apalagi seperti Gojek perusahaan yang mengandalkan teknologi dibandingkan tenaga kerja, itu wajar,” ujar Ardito.

Binsis berbasis digital memiliki tingkat persaingan sangat tinggi. Menurut Ardito startup akan berhasil bertahan melewati ketidakpastian ekonomi di masa pandemi jika mereka terus berinovasi, memberikan solusi terhadap kebutuhan masyarakat (solutif), serta memberi layanan yang aman dan nyaman. she

0
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.