Tahap Konsultasi Publik; Pembangunan Tol Demak-Tuban, Lanjutan Tol Semarang-Demak

3 Min Read
Tim Pengkaji Lingkungan FBC bersama Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak H Agus Musyafak saat menggelar konsultasi publik rencana awal pembangunan jalan tol Demak-Tuban. Foto: sari

DEMAK (Jatengdaily.com) – Kabupaten Demak panen pembangunan infrastruktur. Setelah pembangunan jalan tol ruas Semarang – Demak, pemerintah pusat berencana melanjutkannya dengan ruas Demak – Tuban.

Di sela konsultasi publik yang diprakarsai Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak H Agus Musyafak menyampaikan, saat ini tengah berlangsung pembangunan jalan tol seksi 1 dan 2 ruas Semarang Demak.

Baca Juga: Tol Demak-Tuban; Bupati Kudus Minta Ada Rest Area dan Exit Tol di Kudus, untuk Angkat UMKM

“Pada seksi 1 pekerjaan telah terlaksana 70 persen. Sementara seksi 2 baru sebagian kecil, karena ada yang masih proses penyelesaian (soal pembebasan lahan),” ujarnya, Senin (7/2/2022).

Kabar baiknya, menurut Kepala BPKPAD Kabupaten Demak itu, Kementerian PU PR telah berencana melanjutkannya dengan pembangunan jalan tol ruas Demak – Tuban. Direncanakan jalan tol penghubung Demak, Kudus, Pati, Rembang dan Tuban itu sepanjang 171,934 kilometer. Khususnya di Kabupaten Demak sepanjang 19,5 kilometer, melewati 18 desa di Kecamatan Demak, Wonosalam, Gajah dan Karanganyar.

Peta rencana tol Demak-Tuban. Foto: sari

Dengan adanya jalan tol Demak – Tuban nantinya, diharapkan pembangunan ekonomi daerah semakin bagus. Muncul multiplier efek. Termasuk di dalamnya segera dibangunnya wisma haji di lahan seluas 10 hektar, yang diestimasi lebih luas dari Wisma Haji Donohudan.

Sebagai tahap awal, tenaga ahli dari Tim Pengkaji Lingkungan FBC Dr Fauziah Hernarawati SE MSi menjelaskan, konsultasi publik tentang rencana pembangunan jalan tol Demak – Tuban itu dimaksudkan menyerap saran, pendapat dan tanggapan dari masyarakat serta para pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya camat dan kepala desa yang wilayahnya bakal dilintasi.

Alasannya, ruas tol di jalur pantura penghubung Demak – Pati – Tuban itu akan terkoneksi tol Semarang Demak dan Surabaya – Gresik sehingga transportasi lebih lancar. Sehingga mampu menstimulasi pertumbuhan pembangunan di bagian utara ke timur Jawa, karena meningkatnya kapasitas ekonomi wilayah sekitar jalan tol termasuk kabupaten yang dilintasi.

Terhadap paparan konsultan ahli lingkungan itu, sejumlah persoalan yang dikhawatirkan mengiringi pembangunan jalan tol Demak – Tuban pun mengemuka. Mulai dari usulan pemilihan appreisal yang tidak sewenang-wenang menentukan harga pembebasan lahan, masalah genangan air yang menyebabkan area persawahan produktif menjadi non-produktif, hingga kegalauan warga pasca didatangi tim survei bakal lahan terdampak jalan tol.

Mengenai sejumlah persoalan warga itu, tim konsultan menerimanya sebagai bahan masukan menyusun kajian dampak lingkungan. Termasuk usulan exit tol yang rencananya di Desa Ketanjung, geser ke batas Kecamatan Gajah – Karanganyar yang lebih strategis dan tak tersentuh banjir.

“Semoga pengalaman persoalan yang muncul seiring pembangunan jalan tol ruas Semarang – Demak dapat menjadi bahan untuk mengawal rencana pembangunan jalan tol ruas Demak – Tuban,” kata Agus Musyafak. rie-yds

0
Share This Article
Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.