Halbi Permata Estu’90, Sambung Silaturahim Setelah 33 Tahun Terpisah
SEMARANG (Jatengdaily.com)- Masa remaja memang masa paling indah untuk dikenang. Tak terkecuali masa-masa di bangku SMP, saat ke sekolah bersepeda ria maupun jalan kaki dengan seragam biru putih.
Sekiranya alasan itu lah melatarbelakangi para alumni SMP Negeri 7 Semarang lulusan tahun 1990, yang tergabung dalam Persaudaraan Mantan SMP 7 (Permata Estu ’90) menyelenggarakan halal bihalal sekaligus reuni setelah 33 tahun terpisah, Minggu (21/5). Menyambung silaturahim, sekaligus mengenang masa-masa berseragam biru putih.
Sebagaimana diungkapkan Ketua Permata Estu ’90 Hartono, meski terpisah jarak dan waktu, silaturahim alias seduluran di antara mereka harus senantiasa dijaga. Baik dalam kondisi senang, terutama ketika salah satu di antara mereka sedang dalam kesusahan.
“Kami boleh sibuk dengan pekerjaan atau kegiatan masing-masing. Apalagi tak sedikit di antara kami bekerja di luar kota dan tinggal jauh dari Semarang bersama keluarga mereka. Namun seduluran yang sudah terjalin harus dipelihara sak lawase atau selamanya,” ujarnya, didampingi Wakil Ketua Permata Estu ’90 Wicaksono, serta pengurus lainnya.
Kabar baiknya, para alumni SMP Negeri 7 Semarang kini menjadi orang-orang yang berhasil di bidang masing-masing. “Hal itu tentunya tak lepas dari jasa semua bapak ibu guru SMP Negeri 7 Semarang, yang telah meluangkan tenaga, pikiran, perhatian dan waktu mereka untuk mendidik dan mencetak kami sebagai insan yang bermanfaat di masyarakat, serta berguna bagi nusa dan bangsa,” imbuh Hartono.
Pada setiap kesempatan menggelar reuni, Permata Estu ’90 sepakat, untuk meletakkan semua status sosial, pangkat, dan jabatan keseharian mereka di keseharian. Kemudian melebur bercerita dan bercanda laiknya mereka dulu saat berkumpul di kampus Jalan Imam Bonjol nomor 191 A Semarang.
“Kesepakatan itu kami ambil agar di setiap usai pertemuan, tak ada goresan di hati sehingga berlanjut ke hal-hal yang berpotensi memutus persaudaraan. Karena semua dilambari canda dan keceriaan tanpa prasangka, seperti puluhan tahun lalu saat masih berkumpul dalam balutan seragam biru putih. Semoga keharuman almamater tercinta SMP Negeri 7 Semarang tetap lestari,” pungkasnya. rie-she